Usai Tatap Muka 2 Hari, Sekolah di Kota Cilegon Kembali Diliburkan

Menurut Kepala BPBD Kota Cilegon, semenjak sekolah dibuka, telah terjadi penambahan tiga kasus positif Covid-19.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 05 Agu 2020, 19:53 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2020, 19:53 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ilustrasi siswa di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Cilegon Belum lama memberlakukan pembelajaran tatap muka, sekolah di Kota Cilegon kembali meliburkan siswanya. Belakangan diketahui, pendidikan tatap muka selama dua hari kemarin hanyalah uji coba. Hal ini diungkap oleh sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Cilegon, Erwin Harahap. 

Seperti diketahui berdasarkan Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran baru di masa pandemi, kegiatan belajar dengan tatap muka langsung di sekolah hanya boleh digelar di daerah berstatus zona hijau. Sedangkan Kota Cilegon masih di zona kuning. 

"Yang dilakukan (Dinas Pendidikan) Dindik, uji coba itu disuruh berhenti, sambil menunggu suasana yang baru seperti apa. (Ditutup sampai kapan) kita belum tahu, sambil kita tunggu perkembangannya zona kuning menjadi hijau aja," kata Erwin melalui sambungan telepon, Rabu (5/8/2020).

Erwin yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Kota Cilegon itu mengungkapkan, semenjak sekolah dibuka, telah terjadi penambahan tiga kasus positif covid-19 di Kota Baja.

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Cilegon, Ismatullah membenarkan adanya siswa SMP Negeri 7 Cilegon yang harus diisolasi usai neneknya dikatakan positif covid-19. 

"(Sekolah tatap muka dihentikan) karena (pasien positif covid-19) meningkat tiga orang hari ini, kedua ada yang di isolasi anak SMP 7. Neneknya itu diasumsikan oleh gugus tugas harus diisolasi, jadi sekolah kembali ke daring. Karena masih (zona) kuning jadi disarankan tidak tatap muka," kata Kepala Dindik Kota Cilegon, Ismatullah, melalui sambungan selulernya, Rabu (05/08/2020).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Desakan Banyak Pihak

Dia mengklaim sempat dibukanya kembali sekolah secara tatap muka, atas desakan dari banyak pihak. Dia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Cilegon, seperti Dandim, Kapolres, BPBD, Departemen Agama, anggota DPRD Cilegon hingga Walikota Cilegon.

Namun, saat pembelajaran tatap muka kembali dibuka, Ismatullah mengaku banyak yang menentangnya dan terjadi selisih paham, terutama di anggota DPRD Cilegon.

"Kita sudah ngomong sama Forkopimda. Pertama kali kita ngobrol silaturahmi abis Idul Adha. Ada Dandim, Kapolres, ada Walikota, Wakil walikota, BPBD, Kemenag. Bahkan anggota dewan segala macam ada yang menyarankan untuk tatap muka. Tapi setelah dibuka ada anggota dewan bermunculan yang berbeda pendapat, ada yang melarang, ada yang merasa senang," jelasnya.

Pemberlakuan tatap muka di Kota Cilegon diketahui dimulai pada Selasa kemarin hingga Rabu, 4 Agustus 2020. Pembelajaran tatap muka diperuntukkan untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan SMP. Namun hari ini pembelajaran kembali dilakukan secara online.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya