Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin menilai, Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi pioner yang mampu meletakkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan menjadi satu tarikan napas dalam dakwah dan perjuangan bangsa Indonesia.
"Nahdlatul Ulama (NU) sebagai jam’iyyah mampu menjalankan tugas-tugas besar dalam bidang kebangsaan dan keumatan," kata Ma'ruf saat membuka Konferensi Besar (Konbes) NU secara daring, Rabu (23/9/2020).
Baca Juga
Konferensi Besar, lanjut Ma'ruf, adalah forum terbesar kedua setelah muktamar. Karenanya Ma'ruf berharap hasil dari jalannya konferensi ini dapat merumuskan kebijakan penting organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
Advertisement
“Ini adalah intangible asset (asset non fisik) yang tak banyak dimiliki oleh organisasi-organisasi keagamaan yang lain,” ujar Ma'ruf Amin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jawab Tantangan Masa Depan
Menurut Ma'ruf, jalannya Konferensi Besar ini harus menjawab tantangan masa depan. Mengutip kata mutiara yang terkenal dari Sayyidina Ali, Al haqqu bilaa nidzoomin yaghlibuhul baathilu bin nidhoom yang artinya, kebenaran yang tak terorganisasi dengan baik akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi secara sistemik.
"Saya optimistis bahwa NU mampu menjawab semua tantangan yang dihadapinya, sehingga kita dalam berorganisasi tidak menjadi bagian yang dikhawatirkan oleh kata mutiara yang diucapkan oleh Sayyidina Ali tersebut,” dia menandasi.
Advertisement