Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar warga Jakarta Selatan yang sebelumnya berada di pengungsian sudah kembali ke rumahnya. Ratusan masker pun dibagikan kepada pengungsi banjir untuk mencegah penularan Covid-19.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohammad Insaf mengatakan, data itu diperoleh dari posko di Musala Al-Ma'muriah, Kelurahan Cilandak Timur dan Masjid Al Ma'mur, Kelurahan Pejaten Timur.
Baca Juga
"Update pada pukul 12.00 WIB, yang awalnya ada 257 jiwa yang mengungsi, kini tinggal 29 jiwa. Sedangkan untuk RT yang tergenang, bertambah dari 56 RT menjadi 69 RT," ujarnya, Senin (5/10/2020).
Advertisement
Penambahan RT yang tergenang ini berada di wilayah Jakarta Timur, dari yang semula 31 RT menjadi 51 RT. Sementara di wilayah Jakarta Selatan, berkurang dari 23 RT menurun menjadi 16 RT. Untuk di wilayah Jakarta Barat tetap terdapat dua RT yang tergenang.
"Selain update RT yang tergenang, kita juga update ruas jalan yang tergenang. Sampai pukul 12.00 WIB tadi, masih ada empat ruas jalan yang tergenang. Lainnya sudah surut dan sudah bisa dilewati," ujar Insaf seperti dikutip BeritaJakarta.id.
Adapun ruas jalan yang masih tergenang yaitu Jalan Kirai Rt 3/1 No. 12, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru; Jalan Komp. Loka Permai No.14-16, Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama; Jalan Pangeran Antasari Gg. Koba, Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru; dan Jalan Ophir 1 Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru.
"Kita bagikan 300 masker di posko pengungsian. Pemberian masker ini untuk mencegah adanya penyebaran virus Covid-19 di posko pengungsian," tandasnya.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
300 Ribu Sumur Resapan
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyatakan, Pemprov DKI Jakarta telah merencanakan pembangunan sekitar 300 ribu unit sumur resapan yang tersebar di seluruh wilayah untuk mengurangi genangan.
"Kita akan membangun kurang lebih 300 ribu nanti sumur resapan air sumur vertikal, jadi ini penting untuk mengurangi banjir kedepan," katanya.
"Jadi sampai dengan 2022 akan ada upaya yang luar biasa terkait pencegahan pengendalian penanggulangan banjir. Selain itu, kita tidak hanya melakukan pengerukan di 13 sungai dan seluruh waduk tapi kita juga memindahkan air kemudian juga membuat polder pompa," pungkas.
Â
Advertisement