Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Tak Pandang Bulu Tegakkan Protokol Kesehatan

Jokowi, meminta, kepala daerah menegakan disiplin protokol kesehatan tanpa pandang bulu.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Nov 2020, 20:10 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 20:10 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi, meminta, kepala daerah menegakan disiplin protokol kesehatan tanpa pandang bulu. Menurut dia, pemerintah daerah harus berani menindak tegas pelanggar protokol kesehatan sesuai hukum.

"Saya ingatkan, bagi daerah yang telah memiliki Perda Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan agar betul-betul menjalankannya secara tegas, konsisten, dan tidak pandang bulu. Sekali lagi, tugas pemerintah adalah mengambil tindakan hukum," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas dikutip dari situs resmi Sekretariat Presiden, Senin (16/11/2020).

Dia menekankan, pentingnya ketegasan aparat dalam mendisiplinkan masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan. Hal ini dinilai sebagai sebuah keharusan sebab saat ini tidak ada yang memiliki kekebalan terhadap Covid-19.

"Saya ingin tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Pada masa pandemi ini telah kita putuskan pembatasan-pembatasan sosial termasuk di dalamnya adalah pembubaran kerumunan," jelas Jokowi.

Dia menuturkan, ketegasan aparat keamanan terhadap penegakan protokol kesehatan sangat diperlukan agar kasus Covid-19 di tanah air tidak kembali meningkat. Terlebih, kerumunan massa berpotensi besar memicu penularan virus corona karena menyulitkan masyarakat menjaga jarak.

Berdasarkan data per 15 November lalu, kata Jokowi, rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia sudah di angka 12,82 persen. Angka ini jauh lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 27,85 persen.

Sementara, rata-rata kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia mencapai 83,92 persen. Persentase ini juga jauh lebih baik dibandingkan dengan angka kesembuhan dunia di angka 69,73 persen.

"Angka-angka yang bagus ini jangan sampai rusak gara-gara kita kehilangan fokus kendali karena tidak berani mengambil tindakan hukum yang tegas di lapangan," tegas Jokowi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mendagri Diminta Bergerak

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengaku optimistis pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 yang berlangsung di Sulawesi Utara akan berjalan lancar dan aman dari Covid-19.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengaku optimistis pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 yang berlangsung di Sulawesi Utara akan berjalan lancar dan aman dari Covid-19. (Yopi)

Sebelumnya, Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegur kepala daerah yang melanggar protokol kesehatan, khususnya berkerumun saat pandemi Covid-19.

Dia menekankan, kepala daerah seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.

"Saya juga minta kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengingatkan, kalau perlu menegur, kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk bisa memberikan contoh-contoh yang baik kepada masyarakat, jangan malah ikut berkerumun," kata Jokowi, Senin (16/11/2020).

Dia mengingatkan, keselamatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 saat ini merupakan hukum tertinggi. Untuk itu, Jokowi ingin penegakan disiplin terhadap protokol kesehatan dilakukan dengan tegas.

"Saya ingin tegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Pada masa pandemi ini telah kita putuskan pembatasan-pembatasan sosial termasuk di dalamnya adalah pembubaran kerumunan," tegas Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya