Kinerja Mendikbud 2020, Inovasi Nadiem Diapresiasi DPR dan Akademisi

Kebijakan yang mendapatkan apresiasi antara lain inovasi pola pembelajaran saat pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2020, 14:38 WIB
Diterbitkan 30 Des 2020, 12:06 WIB
FOTO: Mendikbud - DPR Evaluasi Belajar dari Rumah hingga Kesiapan Rekrutmen Guru Honorer
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020). Rapat membahas evaluasi program belajar dari rumah terkait subsidi kuota internet serta isu-isu kesiapan rekrutmen guru honorer tahun 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan akademisi memberikan apresiasi dan dukungan atas berbagai pencapaian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sepanjang tahun 2020. Meski terdapat beberapa hal yang perlu pembenahan, berbagai inovasi dinilai telah dilakukan Nadiem di tengah pandemi Covid-19.

Kebijakan yang mendapatkan apresiasi antara lain inovasi pola pembelajaran saat pandemi Covid-19.

"Nadiem mampu melakukan berbagai penyesuaian dalam kondisi pandemi begini terhadap proses pembelajaran, sehingga tetap dapat terlaksana bagus. Hal ini menurut saya yang perlu disambut baik," ujar anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan, Selasa (29/12/2020).

Sofyan menjelaskan, beberapa hal yang dilakukan terkait pembelajaran semasa pandemi antara lain penyederhanaan kurikulum yang membuat guru lebih mudah menyampaikan materi. Kurikulum darurat juga membuat beban siswa dan guru berkurang.

"Pendidikan tidak kekurangan materi ajar. Tetap sesuai targetnya. Murid akhirnya tidak ketinggalan pelajaran. Ada solusi yang diberikan Nadiem," ucap Sofyan.

Inovasi lainnya adalah keputusan memberikan pulsa internet belajar secara gratis mulai tingkat sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi kepada guru serta murid.

"Ini gebrakan luar biasa Mendikbud sampai dikagumi negara lain. Bagi saya, suatu kebijakan inovasi supaya pendidikan Indonesia tetap mudah berlangsung dan meringankan ekonomi pelaku pendidikan," kata Sofyan.

Sementara, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak (FKIP-Untan), Martono, menyatakan selama tahun 2020 Nadiem menaruh prioritas kepada nasib guru selama masa pandemi dengan menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Menurut dia, guru merupakan ujung tombak pendidikan. Apalagi saat pandemi, guru mampu memastikan proses belajar mengajar tetap terwujud untuk mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka

Martono juga mengapresiasi manfaat program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka yang digagas Nadiem yang dinilai mampu meningkatkan mutu akreditasi pendidikan nasional.

"Gerakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar luar biasa, ada terobosan bagaimana memacu sektor pendidkan kita dapat bersaing hingga ke luar negeri," pungkas Martono.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya