Jubir Vaksin Covid-19 Klarifikasi Tulisan Clinical Trial Pada Kemasan Sinovac

Bambang Herianto angkat bicara mengenai tulisan clinical trial (uji klinis) yang ada pada kemasan Vaksin Sinovac, yang ramai diperbicangkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Jan 2021, 19:45 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2021, 19:45 WIB
Vaksin COVID-19 tiba di Indonesia
Sejumlah pekerja memindahkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Setelah mendarat di Indonesia, 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac akan langsung dikirim ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Biofarma Bambang Herianto angkat bicara mengenai tulisan clinical trial (uji klinis) yang ada pada kemasan Vaksin Sinovac, yang ramai diperbicangkan.

Menurut dia, tidak benar jika vaksin yang akan disuntikkan ke masyarakat adalah vaksin uji klinis.

"Tidak benar, pemberitaan yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 digunakan adalah vaksin untuk uji klinis atau only for clinical trial sebagaimana yang tertulis pada kemasan vaksin," kata Bambang, Minggu (3/1/2021).

Dia menuturkan, vaksin Covid-19 yang akan diberikan ke masyarakat akan berlisensi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga kemasannya akan berbeda.

"Program vaksinasi nantinya akan menggunakan vaksin yang telah mendapat izin penggunaan dari Badan POM. Sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinis," jelas Bambang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Semua Tenaga Kesehatan Penerima SMS Lolos Vaksinasi

Sejumlah tenaga kesehatan telah menerima pemberitahuan melalui SMS tentang program vaksinasi Covid-19 tahap awal. Kendati, tidak semua penerima SMS tersebut dinyatakan lolos untuk mendapat vaksin corona.

Juru bicara vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, informasi melalui SMS merupakan tahap awal sebagai konfirmasi data para tenaga kesehatan yang terdaftar.

"Ini baru konfirmasi data tenaga kesehatan, mencocokkan NIK dan tenaga kesehatan yang terdaftar," ujar Nadia kepada merdeka.com, Minggu (3/1/2020).

Nadia menjelaskan setelah konfirmasi data, ada tahap pendaftaran. Di tahap ini, para tenaga kesehatan akan mengisi formulir yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Di tahap ini pula, imbuh Nadia, sebagai skrining terhadap para tenaga kesehatan yang akan menerima vaksin Covid-19. Sebab SMS bukan satu-satunya indikator mereka lolos program vaksinasi Covid-19.

"Belum, nanti ada SMS untuk pendaftaran. Akan ada skrining awal di form pendaftaran," jelas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik Kementerian Kesehatan itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya