Ketua Dewan Pers: Pandemi Covid-19 Membuat Kita Berubah

Mohammad Nuh mengatakan, pandemi Covid-19 membuat cara kerja insan jurnalis berubah. Salah satunya beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Feb 2021, 13:42 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 13:42 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA selaku relawan COVID-19 Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh mengatakan, pandemi Covid-19 membuat cara kerja insan jurnalis berubah. Salah satunya beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi digital.

Hal ini disampaikannya dalam acara Konvensi Nasional Media Massa bertemakan 'Pers Nasional Bangkit dari Krisis Akibat Pandemi Covid-19 dan Tekanan Disrupsi Digital', Senin (8/2/2021).

Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5

"Kita harus berubah, mau enggak mau. Sebab sinyal perubahan itu sudah 20 lalu pada saat ramai-ramainya teknologi digital. Yang semua juga paham, teknologi digital itu sebagai purpose of technology, semua bidang membutuhkannya," kata Nuh.

Dia juga menuturkan, selama pandemi Covid-19 semua pihak bahu-membahu membangun optimisme. Termasuk insan pers yang menggelorakan semangat tersebut.

"Alhamdulillah, insan pers terus menggelorakan optimisme dan empati publik itu. Karena jawaban saat kita menghadapi persoalan besar adalah optimisme dan empati publik," tutur Nuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Peran Data dan Informasi

Nuh juga menuturkan, pers juga berperan penting memainkan data yang dimiliki untuk mengolah informasi selama masa pandemi Covid-19 ini.

Pasalnya, jika itu diabaikan, maka yang ada pers tidak mencerdaskan bangsa.

"Jangan sekali-kali media abai terhadap data, tidak mampu mengelola data menjadi informasi. Kalau itu yang terjadi, justru tidak mencerdaskan kehidupan bangsa malah bodohin," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya