Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, dari awal Januari hingga 6 Maret 2021, ada 723 bencana yang terjadi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 171 bencana merupakan angin puting beliung.
Fenomena angin puting beliung ini mengakibatkan 2.917 rumah rusak, dengan rincian 209 unit rumah rusak berat, 513 rusak sedang, dan 2.195 rusak ringan. Selain itu, 1 warga meninggal dunia dan 36 orang luka-luka.
Baca Juga
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengimbau warga untuk berhati-hati dengan fenomena angin puting beliung karena sering di pergantian musim.
Advertisement
Dia mengatakan, warga direkomendasikan untuk berlindung di dalam bangunan yang kokoh bila ada angin kencang atau puting beliung.
"Jangan berlindung di bawah pohon atau di dekat papan serta hindari benda-benda tajam yang dapat dengan mudah terbawa oleh angin kencang," ujar Raditya, Minggu (7/3/2021).
Dia menyebut, yang terbaru bencana angin puting beliung terjadi di dua tempat, yakni di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung.
BNPB melaporkan, sampai saat ini tidak ada korban jiwa yang diakibatkan fenomena ini. Namun, sebanyak 51 KK terdampak.
"Rumah mereka mengalami kerusakan dengan tingkat yang berbeda. BPBD setempat masih melakukan verifikasi tingkat kerusakan di lapangan," ucap Raditya Jati.
Raditya mengatakan, angin puting beliung yang terjadi di Kelurahan Teladan, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan pada Jumat, 5 Maret 2021 dipicu oleh hujan deras yang disertai angin kencang.
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bencana Angin Puting Beliung Lainnya
Sementara itu, menurut Raditya, fenomena serupa juga terjadi di Provinsi Lampung pada Kamis, 4 Maret 2021. Peristiwa terjadi di Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur.
"BPBD setempat mencatat, 69 KK terdampak akibat kejadian tersebut," kata diaa.
BPBD juga mengidentifikasi rumah rusak ringan sebanyak 52 unit dan rusak berat 9 unit. Selain itu, tempat budidaya jamur maupun peternakan setempat juga rusak.
Untuk itu, BPBD telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Tagana dan PMI serta warga untuk membantu warga terdampak.
"BPBD mengirimkan bantuan logistik berupa perlengkapan makan, sekolah dan keluarga," jelas Raditya Jati.
Â
Reporter: Rifa Yusya Adilah
Sumber : Merdeka
Â
Advertisement