Menkes Akan Genjot 1,5 Juta Vaksinasi Covid-19 per Hari pada Juli 2021

Dia meminta masyarakat Indonesia bersabar menunggu giliran vaksinasi covid-19 mengingat keterbatasan vaksin saat ini.

oleh Muhammad Ali diperbarui 13 Mar 2021, 16:14 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2021, 16:14 WIB
Vaksinasi Covid-19 Nakes Lansia Tahap Pertama
Petugas medis menunjukkan jarum suntik dan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Kementerian Kesehatan memulai vaksinasi Sinovac untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk lansia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengharapkan sekitar 1,5 juta vaksinasi COVID-19 per hari bisa diberikan kepada masyarakat pada semester dua atau dimulai Juli 2021. Hal ini untuk tercapainya target program vaksinasi di Indonesia.

"(Sebanyak) 75 persen tersedia vaksin mulai bulan Juli. 181,5 juta orang, 363 juta dosis (vaksin) dibagi 365 hari itu satu juta sehari kalau vaksinnya rata tersedianya. Vaksinnya ini tersedianya di semester kedua yang banyak. Akibatnya, kepepet kita di semester kedua. Hitung-hitungan saya harus 1,5 juta suntik per hari," kata Menkes dalam konferensi pers virtual, Sabtu (13/3/2021) yang dikutip dari Antara.

Dia meminta masyarakat Indonesia bersabar menunggu giliran vaksinasi mengingat keterbatasan vaksin saat ini, sehingga hanya 24 persen populasi yang akan disuntik.

Di sisi lain, dia menekankan pemberian vaksin bisa tepat pada sasaran kelompok prioritas yakni tenaga kesehatan dan orang lanjut usia atau lansia yang rentan terkena virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Budi berpesan pada mereka yang sudah divaksin untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yakni mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak karena masih berpotensi terkena COVID-19 dan menularkannya kepada orang lain.

Dia mengingatkan, kekebalan bisa optimal pada 28 hari setelah suntikan kedua. Namun, ini tak berarti seseorang menjadi bak manusia super yang kebal terhadap penyakit.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pentingnya Inovasi dalam Pelayanan Publik

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Bambang Brodjonegoro mengatakan pentingnya inovasi dalam pelayanan publik dan soliditas untuk menghadapi pandemi COVID-19 yang sudah menjadi musuh bersama dalam satu tahun terakhir.

Inovasi ini salah satunya bisa berwujud kerja sama sektor privat dan publik dalam pelayanan vaksinasi. Kemudian, pemanfaatan sistem berbasis teknologi digital yang optimal.

Bambang mengapresiasi keterlibatan kalangan muda yang mengunggulkan inovasi ditunjang teknologi digital yang optimal untuk menciptakan layanan publik yang lebih baik khususnya dalam vaksinasi.

"Ini suatu contoh yang baik. Kami berharap program vaksinasi bisa berjalan cepat sehingga program pemulihan ekonomi juga bisa berlangsung lebih cepat, mudah-mudahan memberikan kelegaan bagi kita semua. Paling tidak, dengan protokol kesehatan yang tetap ketat, kita bisa mulai melakukan aktivitas ekonomi seperti yang sebelumnya kita lakukan sebelum pandemi," kata dia.

Dia berharap akan semakin banyak pihak yang ikut terlibat membantu program vaksinasi di tanah air, termasuk sektor-sektor swasta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya