Mensos Risma Ajak Pekerja Sosial Turut Serta Tangani Dampak Pandemi

Menteri Sosial Risma menginstruksikan agar pekerja sosial berkontribusi nyata dalam penanganan berbagai tantangan kesejahteraan sosial sebagai dampak pandemi Covid-19.

oleh Yopi Makdori diperbarui 16 Mar 2021, 12:42 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2021, 12:42 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini
Menteri Sosial Tri Rismaharini. (dok Kemensos)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menginstruksikan agar pekerja sosial berkontribusi nyata dalam penanganan berbagai tantangan  kesejahteraan sosial sebagai dampak pandemi Covid-19. Mensos mengajak pekerja sosial dan pihak terkait memperkuat kerja sama dan mempererat solidaritas.

"Krisis ini juga mengajarkan kepada kita bahwa secara global, kita semua terhubung dan saling mempengaruhi, menembus semua batas dan ‘kotak-kotak' yang selama ini kita yakini sebagai suatu identitas. Mari tingkatkan kerja sama dan mempererat solidaritas," kata Risma saat memberikan sambutan dalam peringatan "Hari Pekerjaan Sosial Sedunia 2021" secara daring, Selasa (16/3/2021).

Dia juga minta pekerja sosial mengambil peranan untuk berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan dalam pelayanan kesejahteraan sosial dengan mempertimbangkan ketidakmerataan akses teknologi komunikasi.

"Pekerja sosial dituntut untuk menunjukkan inisiatif dan ide-ide baru agar tetap mampu memberikan layanan terbaik bagi yang membutuhkan dengan mengedepankan prinsip keamanan dan keselamatan," ujar Risma. 

Menurut dia, hadirnya program vaksinasi juga mendatangkan harapan baru supaya bangsa ini mampu pulih. Harapannya Indonesia mampu bangkit dan bergerak maju lagi mencapai masyarakat yang adil dan sejahtera.

"Namun kita tidak boleh lengah, vaksin bukanlah pertanda pandemi usai segera,” kata Risma

Kewaspadaan masih harus dijaga. Protokol kesehatan masih harus diterapkan dan mereka yang terdampak masih harus dibantu pemulihannya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Peringatan Hari Pekerja Sosial

Peringatan hari pekerjaan sosial sedunia setiap tahunnya jatuh pada minggu ketiga Maret. Tahun ini jatuh pada 16 Maret 2021.

Peringatan ini merupakan mandat dari International Federation of Social Workers (IFSW) bagi negara-negara dan organisasi anggotanya terutama pada para peksos di seluruh dunia untuk menyuarakan dan mempromosikan isu-isu penting tentang kemanusiaan setiap tahun.

Tahun ini, yang diusung oleh IFSW tahun ini, tertuang dalam global agenda of social work & social development 2020-2030, adalah Ubuntu: I Am because We Are: Strengthening Social Solidarity and Global Connectedness.

Terkait dengan tema kegiatan, Mensos menyatakan, Ubuntu bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia. 

"Kita mempunyai nilai-nilai filosofi dalam budaya kita, kita kenal istilah 'bhinneka tunggal ika', 'gotong royong', 'tepo seliro', 'musyawarah dalam mufakat', 'bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh' ada lagi 'Pela Gandong' dan lain-lainnya. Semua maknanya merupakan ikatan persatuan yang saling mengangkat saudara, solidaritas sosial dan masih banyak lagi filosofi-filosofi hidup orang Indonesia yang sangat beragam," kata Risma.

Namun yang paling utama, kata Risma, jangan lupa Pancasila jelas menggambarkan filosofi Bangsa Indonesia. Sudah seharusnya setiap silanya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

“Saya khawatir, lunturnya pemahaman nilai-nilai Pancasila akan mengancam keberlangsungan hidup kita sebagai Bangsa Indonesia,” pungkas Risma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya