Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah daerah di Indonesia akan mulai melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah meski kasus pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Salah satunya wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah.
Baca Juga
Menurut Bupati Bogor Ade Yasin, total ada 170 sekolah yang melaksanakan uji coba tersebut.
Advertisement
"Dari jumlah 232 sekolah yang diusulkan hasil verifikasi dan validasi yang lolos berjumlah 171 sekolah, dan ada satu sekolah MTs yang mengundurkan diri. Jadi total izin yang dikeluarkan Disdik sebanyak 170 sekolah," ujar Bupati Bogor Ade Yasin di Cibinong, Senin, 15 Maret 2021.
Senada, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Atis Tardiana menyebut, ada beberapa syarat untuk membuka kembali belajar tatap muka, salah satunya kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan Covid-19.
Tak hanya Bogor, Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan bahkan telah mengeluarkan surat edaran tentang ujian sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dapat dilaksanakan secara tatap muka pada masa pandemi Covid-19.
"Surat edaran Wali Kota Banjarmasin ini dikeluarkan pada hari ini (Senin)," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto di Banjarmasin, Kalsel, Senin, 15 Maret 2021.
Berikut melihat persiapan sejumlah daerah yang ingin lakukan pembelajaran tatap muka di sekolah dihimpun Liputan6.com:
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bogor
Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka di tengah situasi pandemi Covid-19. Total ada 170 sekolah yang melaksanakan uji coba tersebut.
"Dari jumlah 232 sekolah yang diusulkan hasil verifikasi dan validasi yang lolos berjumlah 171 sekolah, dan ada satu sekolah MTs yang mengundurkan diri. Jadi total izin yang dikeluarkan Disdik sebanyak 170 sekolah," ujar Bupati Bogor Ade Yasin di Cibinong, Senin, 15 Maret 2021.
Ratusan sekolah yang melaksanakan uji coba terdiri dari 29 SD Negeri, 24 Madrasah Ibtidaiah (MI), 28 SMP, 18 Madrasah Tsanawiah (MTs), tujuh Madrasah Aliyah (MA), 32 SMA, dan 32 SMK.
"Pembelajaran tatap muka dilaksanakan di setiap kecamatan satu jenjang pendidikan dari mulai SD, MI, SMP, MTs, SMA, MAN, dan SMK," kata Ade Yasin yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu.
Ade Yasin menyebutkan bahwa uji coba dilaksanakan selama satu bulan, terhitung mulai 9 Maret-10 April 2021. Jika pada pelaksanaannya terdapat siswa atau guru yang positif Covid-19, maka pembelajaran di sekolah tersebut kembali dilakukan secara daring atau online.
Selain itu, satuan pendidikan yang diizinkan melaksanakan sekolah tatap muka juga tetap harus melayani pembelajaran secara daring jika orangtua siswa tak memberi izin anaknya ke sekolah.
"Namun berdasarkan hasil verifikasi dan validasi, sekitar 72-95 persen orangtua siswa menyetujui untuk dilaksanakan (sekolah tatap muka)," kata Ade Yasin dikutip dari Antara.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Atis Tardiana mengatakan, ada beberapa syarat untuk membuka kembali belajar tatap muka, yaitu kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan, izin dari orangtua dan komite sekolah, kesiapan satuan pendidikan sesuai dengan daftar periksa, dan izin dari pemerintah daerah.
"Alhamdulillah, hari pertama uji coba belajar tatap muka berjalan lancar. Hasil pantauan, semua sekolah yang tercatat ikut PTM tertib protokol kesehatan," kata Atis.
Para siswa yang datang ke sekolah tampak antusias mengikut pembelajaran tatap muka, salah satunya di SMA Negeri 1 Citeureup.
Sejumlah siswa mengaku senang karena bisa pergi sekolah dan belajar secara offline setelah hampir satu tahun online.
"Terlihat mereka senang, mungkin karena merasa jenuh setahun belajar online," ujar Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Citeureup Endang Misbach.
Meski demikian, tidak semua murid di sekolah tersebut dapat belajar tatap muka di sekolah. Hal ini lantaran tidak diizinkan oleh orang tuanya. Dari 335 murid kelas XII, hanya 135 murid yang diizinkan orang tuanya untuk belajar tatap muka di sekolah.
"Karena untuk belajar tatap muka harus ada izin dari orangtua, jadi kita tidak bisa maksa," kata Endang.
Â
Advertisement
Banjarmasin
Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan bahkan telah mengeluarkan surat edaran tentang ujian sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dapat dilaksanakan secara tatap muka pada masa pandemi Covid-19.
"Surat edaran Wali Kota Banjarmasin ini dikeluarkan pada hari ini (Senin)," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto, Senin, 15 Maret 2021.
Surat edaran itu bernomor 800/1137-Sekr/2021 tentang Pelaksanaan Ujian Sekolah Tatap Muka Tingkat SD dan SMP pada Semester Akhir.
Pelaksana ujian sekolah tersebut dijadwalkan untuk tingkat SMP dimulai pada 29 Maret dan SD dimulai pada 5 April 2021.
"Izin ini sangat dibutuhkan, karena apabila ujian harus secara daring akan mempersulit dan kurang efektif karena guru pengawas tidak bisa memantau langsung," tutur Totok.
Maka dari itu, pihaknya meminta izin kepada wali kota tentang ujian tatap muka dan baru saja dikabulkan.
"Tentunya, dengan syarat-syarat protokol kesehatan yang sangat ketat," ucap dia.
Menurut dia, dalam surat edaran wali kota tersebut siswa wajib menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan dalam SKB empat menteri tentang panduan pembelajaran pada tahun ajaran 2020/2021 pada masa pandemi Covid-19 ini.
Karena masa pandemi Covid-19 ini, menurut dia, strategi pelaksanaan pendidikan tatap muka maksimal 18 siswa dengan aturan jarak tempat duduk minimal satu meter.
"Jadi, aturan ini sangat ketat diawasi nantinya, tidak boleh ada keteledoran," terang Totok.
Menurut dia, pelaksanaan ujian sekolah tatap muka ini harus didukung semua pihak untuk mengawasi pelaksanaannya, hingga semua berjalan lancar dan taat akan protokol kesehatan.
"Sekolah-sekolah juga harus menyediakan fasilitas seperti tempat cuci tangan, selain mengawasi betul agar siswa pakai masker yang benar dan menjaga disiplin jaga jarak," kata dia.
Totok mengharapkan, kasus positif Covid-19 di kota ini akan terus melandai, hingga tidak ada kekhawatiran pelaksanaan ujian sekolah ini menjadi penyebaran virus tersebut.
"Kita sosialisasi terus persiapan pelaksanaan ujian akhir sekolah ini, baik ke sekolah dan siswa serta orang tua siswa," jelas Totok.
Â
(Cinta Islamiwati)
Target Belajar Tatap Muka Juli 2021, Siapkah?
Advertisement