Satgas Covid-19: Pemerintah Belum Berencana Kerja Sama dengan Vaksin Anhui asal China

Pemerintah sejauh ini hanya bekerja sama dengan enam produsen vaksin dalam melakukan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Enam produsen tersebut adalah PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2021, 20:11 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 20:11 WIB
FOTO: Ribuan Tenaga Kesehatan Jalani Vaksinasi Dosis Pertama Secara Massal
Vaksinator bersiap menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama produksi Sinovac kepada tenaga kesehatan saat vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Rencananya, sekitar enam ribu tenaga kesehatan akan mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis pertama ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan pemerintah belum berencana menjalin kerja sama dengan produsen vaksin Covid-19 asal China, Anhui Zhifei Longcom Pharmaceutical.

"Sejauh ini Indonesia belum memiliki rencana untuk bekerja sama dengan vaksin tersebut," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/4/2021).

Meski demikian, kata Wiku, pemerintah tidak menutup diri untuk bekerja sama dengan produsen vaksin Covid-19 Anhui. Selama vaksin sudah melalui tahap uji klinik 1, 2 dan 3 serta memiliki efektivitas, pemerintah bersedia membangun kerja sama.

"Tidak menutup kerja sama dengan pihak mana pun selama vaksin tersebut sudah teruji efektivitas dan keamanannya," ujarnya.

Sebagai informasi, pemerintah hanya bekerja sama dengan enam produsen vaksin dalam melakukan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Enam produsen tersebut adalah PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Sementara vaksin Anhui tengah melakukan uji klinik fase 3 di Bandung. Pengembangan vaksin tersebut dilakukan tim Universitas Padjadjaran (Unpad) bersama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (Jbio).

Penelitian uji klinis ini dilakukan di enam rumah sakit yakni RSUP Hasan Sadikin, RS Immanuel, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limijati, RS Advent dan RS Al-Ihsan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Diambil dari protein spike SARS-CoV

Peneliti Utama Fakultas Kedokteran (FK) Unpad, dr Rodman Tarigan menjelaskan bahwa vaksin ini diambil dari protein spike (yang berbentuk seperti paku-paku yang menancap pada permukaan) virus SARS-CoV.

"(Vaksin ini) bukan bagian virus seluruhnya, tapi bagian yang memicu pembentukan antibodi yang lebih tinggi," kata Rodman.

Menurutnya total target relawan dalam uji klinis tahap ketiga vaksin Anhui itu sebanyak 29 ribu dari berbagai negara.

"Indonesia ditargetkan merekrut sebanyak 4.000 subjek relawan yang terbagi di dua wilayah, yaitu Bandung dan Jakarta, masing-masing wilayah targetnya 2.000 relawan," pungkasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya