Diduga Anarko, 22 Orang yang Menyusup di Tengah Massa Buruh Diamankan

Yusri menerangkan, diduga 22 orang anarko tersebut hendak memantik kericuhan di tengah-tengah aksi unjuk rasa para buruh. Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 01 Mei 2021, 19:18 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2021, 18:24 WIB
Massa Diduga dari Anarko Diamankan Petugas Kepolisian
Petugas kepolisian mengamankan massa yang diduga hendak berbuat kericuhan saat aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (22/10/2020). Penangkapan dilakuka untuk mencegah hal hal yang tak di inginkan saat unjuk rasa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 22 orang yang diduga sebagai penyusup diamankan ke Polda Metro Jaya. Mereka berniat bergabung dengan barisan serikat buruh yang melakukan unjuk rasa dalam memperingati Hari Buruh atau May Day di Kantor Organisasi Buruh Internasional (ILO), Sabtu (1/5/2021).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus memberikan label Anarko kepada mereka.

"22 orang anak anarko diamankan. Iya itu di (depan Gedung) ILO mau bergabung dengan kelompok buruh-buruh itu loh," ujar dia.

Yusri menerangkan, diduga 22 orang anarko tersebut hendak memantik kericuhan di tengah-tengah aksi unjuk rasa para buruh. Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan. 

"Mereka ada indikasi buat kerusuhan. Seperti biasa mereka ada dugaan mau buat kerusuhan makanya kita amankan kita periksa," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ruas Jalan yang Ditutup karena Aksi Buruh

Aksi May Day di Jakarta
Para buruh dari berbagai aliansi membawa berbagai poster maupun bendera saat aksi memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Mereka meminta pemerintah untuk mencabut Omnibus Law dan memberlakukan upah minimum sektoral (UMSK) 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Organisasi Gabungan Serikat Buruh Indonesia dan Federasi Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (F- SEDAR) menyampaikan aspirasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Sabtu (1/5/2021).

Orator kelompok buruh itu mengkritik Undang-Undang Cipta Kerja secara menggebu-gebu di atas mobil komando. Sementara, polisi mulai memasang kawat berduri persis di depan jalan Gedung Kementerian Pariwisata.

Pantauan Liputan6.com, puluhan polisi membentuk barikade tepat di belakang kawat berduri.

Di hadapannya berdiri segerombolan orang dari berbagai organisasi buruh yang sedang berdiri mendengarkan orasi-orasi yang disampaikan orator.

Tumpah ruah peserta aksi di ruas jalan berdampak pada arus lalu lintas. Pengendara yang dari arah Sudirman menuju Harmoni dialihkan untuk sementara waktu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya