30 Warga Griya Melati Bogor yang Positif Covid-19 Dites Genome Sequencing

Menurutnya, untuk mendapatkan hasil sampel menggunakan tes WGS butuh waktu antara 1-2 minggu.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 25 Mei 2021, 03:27 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 03:27 WIB
Pemerintah Kota Bogor membatasi aktivitas warga Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor membatasi aktivitas warga Perumahan Griya Melati, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Liputan6.com, Jakarta Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor telah melakukan tes Whole Genome Sequencing (WGS) kepada 30 warga Perumahan Griya Melati, Bubulak, Kota Bogor yang dinyatakan positif virus corona.

Whole Genome Sequencing ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk mendeteksi kemungkinan adanya varian Covid-19 yang masuk ke Kota Bogor.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, petugas kesehatan telah mengambil 30 sampel dari pasien positif untuk kemudian dilakukan tes Whole Genome Sequencing di Litbangkes, Kementerian Kesehatan.

"Ada 30 sampel PCR positif yang sedang dilakukan pemeriksaan WGS di Litbangkes. 30 sampel itu dengan CT value di bawah 30. Ini untuk mengetahui strain virusnya," ujar Bima, Senin (24/5/2021).

Menurutnya, untuk mendapatkan hasil sampel menggunakan tes WGS butuh waktu antara 1-2 minggu.

"Kata Pak Menteri hasilnya antara 1-2 minggu," ujar Bima.

Sementara data dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, jumlah kasus positif Covid-19 di Kompleks Perumahan Griya Mulya hingga Senin siang bertambah dua orang. Dengan demikian, tercatat ada 60 orang yang dinyatakan positif virus Corona.

"Siang tadi dari hasil antigen ada dua orang lagi positif. Sore langsung kita tes swab," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sri Nowo Retno.

Hingga Senin, Satgas Penaggulangan Covid-19 Kota Bogor telah melakukan tracing dan testing sebanyak 251 sampel dari 183 orang.

"Hari ini ada 98 diambil sampel, terdiri atas yang dites antigen 75 orang dan yang tes PCR 13 orang. Kemudian antigen plus PCR 10 orang," ujar Retno.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tracing dan Testing

Karena terjadinya penambahan kasus maka tim surveilence terus bergerak untuk melakukan tracing dan testing terhadap orang yang kontak erat dengan pasien.

"Jadi data masih terus bergerak. Kalau nambah lagi, kita lakukan tracing lagi. Tapi sebagian besar masih warga perumahan itu," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya