Liputan6.com, Bogor - Rumah Sakit Darurat (RSD) Kemang, Kabupaten Bogor mencatat peningkatan jumlah pasien Covid-19 hari Raya Idulfitri. Meskipun, kenaikannya tidak setinggi periode September 2020 lalu.
"Ada peningkatan pasien pascalebaran dibanding bulan lalu," kata Dirut RS Darurat Kemang, dr Ongko Priyatno kepada Liputan6.com, Rabu (9/6/2021).
Menurutnya, kenaikan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di RSD Kemang sampai Rabu malam hampir mencapai 50 persen dari kapasitas.
Advertisement
"Saat ini yang terisi 38 dari 84 tempat tidur. Malam ini rencana ada 2 pasien lagi yang masuk," kata Ongko.
Ongko mengakui, memang ada peningkatan pasien Covid-19 usai Lebaran, tetapi jumlahnya tidak setinggi periode September 2020 yang ketika itu mencapai 70 persen. Kemudian periode Desember 2020 mencapai 61 persen.
"Untuk pascalebaran ini yang tertinggi, tetapi ada kemungkinan di akhir Juni ada penambahan (pasien)," terang Ongko.
Meski begitu, adanya peningkatan jumlah pasien membuat tenaga kesehatan (Nakes) di RSD Kemang kewalahan. Hal ini disebabkan tak sebandingnya antara jumlah tenaga kesehatan dengan pasien yang dirawat di RSD pada saat terjadi lonjakan kasus.
"Kewalahan saat cluster halal bihalal masuk. Kita mengatur jam masuk pasien supaya tidak berbarengan. Tapi karena ada beberapa (pasien) yang sudah pulang jadi masih bisa terkendali," terangnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
19 Orang Diperbantukan
Saat ini tercatat ada 19 orang yang diperbantukan di RSD Kemang. Dari jumlah tersebut terdiri dari dua dokter, empat perawat, dua apoteker, satu petugas makanan, sembilan petugas kebersihan, dan satu sopir ambulans. Idealnya, lanjut Ongko, ada penambahan tenaga kesehatan masing-masing dua orang.
"Contoh dokter kurang dua orang. Intinya sulit untuk mencari relawan Covid-19 terutama perawat dan dokter," ucapnya.
Ia berharap masyarakat untuk tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Hal tersebut agar jangan sampai tertular atau menularkan Covid-19, supaya tidak terjadi lagi peningkatan kasus.
Advertisement