Prabowo Subianto Sebut Tak Terbuka ke Publik soal Pertahanan: Ini Rahasia

Prabowo Subianto menjelaskan, mengapa tidak terlalu terbuka kepada publik atau anti media terkait situasi pertahanan Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Jun 2021, 14:45 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2021, 14:45 WIB
Pimpinan MPR Datangi Kediaman Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (tengah) dan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kanan) melambaikan tangan usai pertemuan bersama pimpinan MPR di Jakarta, Jumat (11/10/2019). Pertemuan berlangsung tertutup. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan, mengapa tidak terlalu terbuka kepada publik atau anti media terkait situasi pertahanan Indonesia.

Menurut dia, hal itu disebabkan karena informasi tersebut bersifat sangat rahasia demi keselamatan bangsa.

"Pertahanan menyangkut keselamatan negara, keselamatan bangsa. Jadi unsur pertahanan itu rahasia sangat rahasia. Jadi suatu negara pasti ada yang tidak suka dengan negara itu," kata Prabowo seperti dikutip Liputan6.com dari Podcast Close The Door oleh Deddy Corbuzier, Minggu (13/6/2021).

Dia melanjutkan, selain rahasia, informasi pertahanan juga bersifat sensitif. Namun demikian, pensiunan jenderal bintang tiga TNI ini mengaku dilematis karena hidup di alam demokrasi dimana keterbukaan informasi patut diketahui masyarakat.

"Pertahanan ini masalah sensitif. Saya sebetulnya enggan bicara. Tapi kita hidup di negara demokrasi, rakyat ingin tahu kondisinya ingin tahu masa depannya ingin tahu keselamatannya, rakyat punya hak untuk tahu," jelas Prabowo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bentuk Antisipasi

Prabowo pun menambahkan, di luar alasan rahasia dan sensitif, ketidakmauannya untuk banyak omong kepada publik juga disebabkan antisipasi terhadap pihak lain yang memiliki ambisi pribadi kepada asing demi keuntungan pribadi.

"Ini rawan ada kelompok punya ambisi pribadi, punya kadang-kadang dia tega untuk mengorbankan kepentingan rakyat kepentingan besar, sebagian oknum mau menjual bangsanya kepada bangsa asing," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya