Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan, bahwa keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) sudah sangat gawat. Menurut dia, jika tidak ada usaha bersama menurunkan angka lonjakan Covid-19 maka pandemi di Indonesia akan semakin lebih buruk lagi.
"Patokan saya Wisma Atlet, jam 10 malem saya telpon Dokter Tugas atau Kolonel Arifin mengenai keterisian, September 92% saya sudah sangat gemetar! tapi bisa turun, Mei bisa turun jadi 15% sudah senang sekali tapi begitu ada liburan, hari ini saya ngomong apa adanya 90%," kata Jokowi saat membuka acara Munas ke-VII Kadin di Kendari, seperti dikutip dari siaran daring, Rabu (30/6/2021).
Baca Juga
Jokowi kemudian menarik mundur kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia pada awal 2021. Diketahui pada Januari ke Februari terjadi peningkatan dengan angka kasus mencapai 176 ribu. Namun jumlah tersebut dapat diturunkan menjai 57 ribu pada pertengahan Mei 2021.
Advertisement
"Mei pertengahan tanggal 18, 57 ribu kasus, itu sudah turun, dalam 4 bulan. Tetapi begitu ada liburan lebaran kemarin, plus varian baru, hari ini kita naik melompat 2 kali lipat lebih jadi 228 ribu kasus," beber Jokowi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Selalu Berhati-Hati
Jokowi mengingatkan, kepada seluruh masyarakt Indonesia agar selalu berhati-hati dan waspada karena ancaman Covid-19 masih begitu nyata.
"Ini yang saya sampaikan kita harus hati-hati dan waspada kita tak boleh keliru, kasus harian ini terus kita pelajari, karena kita tidak bisa bekerja makronya saja tapi detil angkanya harus tahu, posisi bergerak dimana juga harus kita ikuti," Jokowi menandasi.
Advertisement