Liputan6.com, Jakarta Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Wisnu Wardana, mengungkap isi dari ruangan yang terbakar di Gedung F Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Minggu, 18 Juli kemarin. Bukan berisi obat-obatan, melainkan ruangan standarisasi napza (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang).Â
"Jadi, yang terbakar ruang standardisasi napza," kata Wisnu saat dikonfirmasi, Jumat (23/7/2021).Â
Baca Juga
Wisnu menambahkan, ruangan tersebut berisi arsip dan dihuni oleh para staf. Dia pun memastikan ruangan tersebut bukanlah gudang simpanan obat.Â
Advertisement
"Bukang gudang penyimpanan (obat), tapi ini tempat staf dan arsip," jelas Wisnu.
Sebelumnya, kebakaran yang terjadi di Gedung BPOM terjadi pada 18 Juli 2021. Puluhan personel Damkar berjibaku memadamkan api hingga memasuki dini hari di keesokan hari.Â
Terkait kerugian yang alami akibat kebakaran tersebut, BPOMÂ memperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Ada pun hasil investigasi sementara, kebakaran disebabkan arus pendek listrik.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
12 Saksi Sudah Diperiksa
Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan terhadap petugas keamanan dan pegawai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait peristiwa kebakaran pada Minggu malam, 18 Juli 2021.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakpus Kompol Wisnu Wardhana mengatakan, sejauh ini sudah ada 12 orang yang diperiksa sebagai saksi atas insiden kebakaran itu.
"Sejauh ini sudah ada 12 saksi kita periksa, dari 'security' BPOM, dan pegawai BPOM. Saksi adalah yang kita anggap mengetahui kejadian tersebut," kata Kompol Wisnu saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat (23/7/2021).
Wisnu menjelaskan hingga kini pihaknya masih terus melakukan pengembangan berdasarkan keterangan para saksi guna mengetahui penyebab kebakaran.
Sebelumnya, insiden kebakaran di Gedung BPOM diselidiki oleh tingkat Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat dengan memeriksa lima orang saksi.
Kelima orang saksi awal tersebut ialah pegawai kontraktor instalasi listrik, mengingat kebakaran terjadi saat proses perbaikan panel listrik dilakukan.
Advertisement