Jokowi: Modernisasi Alutsista Dilakukan Secara Menyeluruh di 3 Mantra TNI

Jokowi mengatakan bahwa pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara menyeluruh.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Okt 2021, 11:37 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2021, 11:37 WIB
FOTO: Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT ke-76 TNI di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kanan) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat mengikuti upacara HUT ke-76 TNI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10/2021). (Foto: Istana Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa pemerintah melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara menyeluruh. Dia menyampaikan modernisasi alutsista dilakukan di tiga mantra TNI.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam acara Penetepan Komponen Cadangan TNI di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus Kopassus Bandung Jawa Barat, Kamis (7/10/2021). Total ada 3.103 orang yang ditetapkan sebagai komponen cadangan.

"Pemerintah melakukan modernisasi alutsista secara menyeluruh pada semua matra darat, laut dan udara. Kita juga punya putra-putri yang tidak kalah kemampuannya di bidang sains dan teknologi," ujar Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.

Menurut dia, para ilmuwan dan insinyur-asal Indonesia sedang melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang strategis. Salah satunya, membangun kapal Frigate buatan Indonesia.

"Termasuk, peluru kendali untuk pertahanan udara dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," katanya.

Jokowi menuturkan bahwa TNI perlu didukung oleh komponen cadangan dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan NKRI, keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia. Dia menyebut setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara dan usaha pertahanan negara.

Komponen Cadangan TNI

Adapun komponen cadangan merupakan program sukarela atau tidak wajib. Komponen cadangan dimobilisasi oleh presiden dengan persetujuan DPR, yang komando dan kendalinya berada di Panglima TNI.

Masa aktif komponen cadangan tidak setiap hari dan setiap saat, berbeda dengan prajurit TNI. Setelah ditetapkan, para anggota komponen cadangan akan kembali ke profesi mereka masing-masing.

"Masa aktif komponen cadangan hanyalah pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat mobilisasi. Tetapi anggota komponen cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara," jelas Jokowi.

Dia menjelaskan komponen cadangan dikerahkan apabila negara dalam keadaan darurat militer atau keadaan perang. Jokowi mengingatkan komponen cadangan hanya untuk kepentingan pertahanan dan negara.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada saudara-saudara yang telah mendaftar secara sukarela, telah mengikuti proses seleksi dan pelatihan dasar kemiliteran secara sukarela," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya