Musim Hujan, Pemkot Tangerang Siaga Hadapi Banjir

Pemkot Tangerang berdialog dengan DKI Jakarta, sebab bencana banjir bukan hanya tanggung jawab daerah itu sendiri, melainkan ada kesinambungan dengan daerah tetangga.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 01 Nov 2021, 14:58 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2021, 14:52 WIB
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memantau kondisi wilayahnya jelang memasuki musim hujan. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Pemkot Tangerang menyatakan siaga bencana menghadapi musim hujan dan La Nina. Pihaknya telah mengecek sejumlah tempat seperti situ hingga aliran sungai.

"Siaga, kami sudah siaga. Dari kemarin teman-teman BPBD sudah cek situ, danau, aliran sungai, anak sungai, drainase, kemudian Dinas PUPR juga sudah siapkan pompa untuk membuang genangan air, dan semua hal kesiagaan sudah kita lakukan," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, Senin (1/11/2021).

Pihaknya juga sudah berdialog dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Sekda Marullah Matali. Sebab, bencana seperti banjir saat musim hujan bukan hanya tanggung jawab daerah itu sendiri, melainkan ada kesinambungan dengan daerah tetangga.

"Saya sempat komunikasi dengan Pak Sekda DKI Jakarta sekitar sebulan yang lalu, jadi banyak penanganan banjir harus terintegrasi, bukan hanya DKI, tapi juga dengan Tangsel dan Kabupaten Tangerang," kata Arief.

Sehingga, bencana seperti banjir bisa diminimalisir. Paling tidak, ketika banjir datang, bisa langsung tertangani secara langsung.

Jangan Buang Sampah Sembarangan

Arief pun meminta peran aktif masyarakat dalam mencegah bencana banjir di Kota Tangerang. Seperti tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyumbat saluran atau jalannya air.

"Jadi siaga bukan hanya dari pemerigah saja, melainkan siaga ini juga harus dari masyarakat, karena tahu lagi hujan begini, jangan buang sampah sembarang karena itu pasti akibatkan banjir," kata dia.

Sebab beberapa contoh kasus genangan air hingga 15 cm beberapa waktu lalu, terjadi akibat penumpukan sampah di saluran air. Makanya, Arief meminta masyatakat membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.

"Selain itu juga bisa bantu kami dengan cara membuat lubang-lubang biopori. Jadi selain air akan jatuh ke saluran atau sungai, dengan biopori bisa langsung terserap ke dalam tanah, untuk cadangan air tanah ketika musim kemarau," kata Arief.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya