Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak seluruh negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau Asia-Pacific Economic Partnership (APEC) memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan.
Dia mendorong negara-negara APEC segera membuka mobilitas yang aman untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC ke-28 yang digelar secara virtual. Jokowi mengikuti KTT tersebut dari Novotel Lombok Resort and Villa Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 12 November 2021.
"Saya mengajak APEC untuk fokus pada tiga hal. Pertama, kita harus segera membuka mobilitas yang aman di kawasan, untuk mempercepat pemulihan ekonomi," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu (13/11/2021).
Menurut dia, seluruh ekonomi APEC harus bersama-sama mempercepat pencapaian target cakupan vaksinasi di kawasan. Selain itu, juga menyepakati pengaturan jalur khusus bagi pelaku perjalanan tervaksinasi antarekonomi APEC.
Kedua, Jokowi mendorong ekonomi APEC untuk mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang lebih tangguh. Dia menilai disrupsi terhadap rantai pasok dan logistik global memiliki dampak ekonomi yang besar.
Lebih jauh, Jokowi menjelaskan pandemi Covid-19 telah mengajarkan semua negara sangat rawannya rantai pasok global yang hanya bertumpu pada satu atau dua negara. Terutama, untuk proses produksi vaksin, obat, alat-alat kesehatan, dan produk-produk penting lainnya.
"Kita harus mengoreksinya dengan membangun rantai pasok dunia yang lebih merata di kawasan, untuk memitigasi risiko serupa di kemudian hari. Biaya pengangkutan kontainer yang saat ini naik sampai tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi juga memukul eksportir dan importir. Akar masalah harus dicari dan segera kita selesaikan," jelas dia.
Ekonomi Hijau
Ketiga, Jokowi mendorong transisi menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau. Dia berpandangan bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau adalah masa depan ekonomi dunia dan sebuah keniscayaan.
Untuk itu, kebijakan pembangunan harus menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan mengatasi perubahan iklim. Jokowi menekankan semuanya harus win-win dan berimbang, dan bukan dengan pendekatan zero-sum di antara tiga tujuan itu.
"APEC harus dapat memfasilitasi investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi rendah karbon. Transisi berkelanjutan dan hijau harus semakin diintegrasikan ke dalam berbagai ranah kerja sama APEC," tutur Jokowi.
Advertisement