Kepala BNPB: Varian Corona AY.4.2 Sudah Masuk Malaysia, Kita Harus Antisipasi

Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto, setiap libur panjang Natal dan Tahun baru, Indonesia belum dapat melewatinya dengan indeks kasus COVID-19 yang rendah.

oleh Muhammad Ali diperbarui 21 Nov 2021, 05:29 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2021, 05:29 WIB
Kepala BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto. (Dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto meminta kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) juga mengantisipasi adanya varian baru virus corona AY.4.2 yang telah terdeteksi di Singapura dan Malaysia.

“Varian AY.4.2 sudah mulai masuk ke Malaysia. Ini yang harus kita antisipasi. Negara-negara di Eropa kasus COVID-19 sudah naik,” kata Mayjen TNI Suharyanto yang juga merupakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Sabtu (20/11/2021).

Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, ia juga meminta seluruh unsur mengantisipasi adanya dua momentum yakni Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2022.

Suharyanto mengatakan dua momentum tersebut dapat mendorong masyarakat untuk beraktivitas di luar ruangan, sehingga hal itu juga dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kerumunan yang diikuti dengan peningkatan kasus aktif COVID-19.

​​​​Bahkan, menurut dia, setiap libur panjang seperti perayaan Natal dan Tahun baru, Indonesia belum dapat melewatinya dengan indeks kasus COVID-19 yang rendah.

“Sejak pandemi COVID-19, yang namanya Natal dan Tahun Baru, kita belum berhasil melewatinya tanpa kenaikan kasus. Mudah-mudahan untuk tahun ini kita bisa berhasil. Kalaupun ada peningkatan tapi tidak terlalu drastis dan segera dapat diatasi,” ujar Suharyanto yang dikutip dari Antara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Patuhi Prokes

Berdasarkan data Satgas COVID-19, dalam kurun waktu 2020, selain perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, persentase kenaikan kasus COVID-19 di Tanah Air juga terjadi setelah adanya libur panjang, seperti libur Idul Fitri, libur Hari Kemerdekaan, libur Maulid Nabi.

​​​​​​Pada 2021, Indonesia bahkan dihantam gelombang ke dua setelah libur panjang Idul Fitri 2021 dan juga ditambah dengan masuknya varian Delta.

Guna mengantisipasi adanya potensi kenaikan kasus dari dua faktor tersebut, mantan Pangdam V Brawijaya itu meminta seluruh pihak untuk terus mematuhi protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi. Sebab, dua hal tersebut menjadi upaya terbaik untuk mencegah terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

“Jadi protokol kesehatan ini terus dijaga. Jangan sampai nanti muncul klaster lagi, utamanya di pengungsian. Terkadang kita lupa saat kondisi bencana untuk terus disiplin protokol kesehatan, ibu-ibu di dapur umum, jika tidak bisa jaga jarak minimalnya jangan sampai lepas masker. Kalau tidak punya, akan dibagikan secara gratis,” ujar Suharyanto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya