Liputan6.com, Jakarta Kepala Sub Bagian Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Taga Radja menuturkan, pihaknya belum menemukan kasus Covid-19 selain di SMA Negeri 71 saat pembelajaran tatap muka 100 persen. Dia berharap, temuan kasus Covid-19 di sekolah tidak bertambah.
"Iya. Belum. Mudah-mudahan sih tidak, enggak tahu besok. Karena Dinkes kan juga melakukan ACF (active case finding)," ujarnya saat dihubungi, Rabu (12/1).
Taga menjelaskan, berdasarkan SKB 4 Menteri memang diarahkan untuk melakukan tracing. Melalui program ACF itu 10 persen dari jumlah siswa.
Advertisement
"Memang SKB empat menteri itu diarahkan demikian. Diarahkan melakukan tracing, melalui program ACF itu 10 persen dari jumlah siswa," jelasnya.
Â
Guru dan Murid Lain Negatif
Sebelumnya telah ditemukan satu kasus Covid-19 di SMA 71 Jakarta. Seorang siswa kelas 12 terpapar Covid-19. Pada tanggal 3 Januari 2021, ia sempat masuk dengan agenda pembagian rapor. Namun, satu pekan kemudian orangtuanya mengabarkan pihak sekolah siswa tersebut terpapar Covid-19.
Sekolah melapor ke Dinkes dan Puskesmas untuk dilakukan tracing kepada siswa dan guru yang hadir. Hasilnya saat ini diketahui para guru negatif Covid-19. Sebagian murid yang menjalani testing negatif.
"Kalau guru-guru sudah keluar hasilnya negatif. Kalau siswa baru sebagian keluar., sebagian negatif," jelasnya.
Saat ini sekolahnya dibebaskan tidak menggelar pembelajaran tatap muka hingga 14 Januari 2022.
Taga mengatakan, bila kondisi penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah memburuk, maka bisa kembali memberlakukan pembelajaran setengah daring setengah tatap muka. Misal status PPKM Jakarta berubah dari level dua menjadi level tiga.
Kalau semakin memburuk dan level PPPKM menjadi level 4 maka seluruh sekolah harus menggelar pembelajaran secara daring.
"Kalau memburuk juga jadi (PPKM) level 4 maka seluruhnya daring," ujar Taga.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement