Liputan6.com, Jakarta Aksi unjuk rasa yang digelar pada 11 April 2022 oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta ternyata diwarnai beberapa aksi teror untuk melemahkan gerakan tersebut.
Demikian upaya pelemahan dengan teror dari orang-orang tidak dikenal juga menimpa, Koordinator Media BEM SI 2022, Luthfi Yufrizal, tepat sehari sebelum demo mahasiswa, ada dua orang mendatangi rumahnya di Lampung.
"Betul (alami teror), tanggal 10 sebelum aksi. Datang kediaman orangtua saya, sempat disambangi oleh 2 OTK (orang tidak dikenal)," ujar Luthfi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/4/2022).
Advertisement
Kedatangan OTK ke rumah dua orangtuanya itu, lanjut Lutfhi, untuk meminta dirinya agar tidak ikut demo 11 April 2022. Namun demikian, orangtua Lutfhi tetap tenang dan hanya berpesan agar berhati-hati saat aksi nantinya.
Baca Juga
"Datang buat bilang ke orangtua saya agar saya tidak ikut aksi dan lain-lain. Orangtua cuma bilang, hati-hati waktu aksi besok," kata dia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sempat Muncul Rasa Khawatir
Meski rasa khawatir juga muncul, namun Lutfhi yakin bisa mengatasi itu karena demi menyuarakan apa yang menjadi tuntutan dan suara permasalahan yang dirasakan rakyat.
"Saya yakin saja karena memang niat saya tidak macam-macam dan menyuarakan kebenaran," katanya.
Selain dirinya, ternyata Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM SI, Kaharuddin juga disebut turut menerima teror dari orang tidak dikenal usai demo 11 April 2022.
"Lebih ke Kahar dan saya si bang," katanya.
Â
Advertisement
Koordinator BEM SI Juga Diteror
Selain itu, Lutfhi mengatakan jika teror yang dialami Kahar juga berkaitan dengan peretasan akun sosial media miliknya sebelum aksi 11 April nanti untuk dipakai sabotase pembatalan aksi.
Dimaksud unggahan yaitu pada akun @kaharud_din soal pembatalan aksi 11 April 2022 dengan keterangan "Aksi 11 April saya nyatakan dibatalkan mengingat saat ini bulan Ramadhan dan kasus Covid-19 yang masih belum mereda," tulis unggahan Instagram Kaharuddin.
"Kalau dari kahar lebih ke peretasan WhatsApp dan Instagram aja sih," jelasnya.
Meski sempat alami teror atau gangguan baik pasca atau jelang aksi, Lutfhi menyampaikan belum ada teror terbaru yang dialaminya. "Kalau sekarang sudah aman saat ini,"
Â
Jalannya Aksi
Adapun aksi pada Senin (11/4) kemarin, dimulai sekitar pukul 13.00 Wib dengan massa aksi yang mulai mendatangi titik lokasi di depan Gedung DPR/MPR RI disusul sejumlah elemen masyarakat.
Hingga akhirnya, kericuhan pun terjadi ketika pukul 16.00 Wib, peserta aksi nampak berhamburan menuju Jalan Slipi dan Jalan Gerbang Pemuda. Sejumlah mahasiswa tetap bertahan, menguatkan barisan.
Dimana sebelumnya aksi sempat diwarnai insiden pengeroyokan terhadap Pegiat media sosial Ade Armando yang dianiaya massa sampai babak belur di depan gedung DPR RI, Senin (11/4).
Ade dianiaya saat ikut mengawal demo mahasiswa 11 April menolak penundaan Pemilu 2024. Dia dikeroyok di tengah massa yang teriak ‘pelaku penistaan agama’ oleh pihak yang diduga bukan dari kelompok mahasiswa.
Hingga akhirnya sekitar pukul 17.00 Wib disertai hujan, Demo mahasiswa 11 April menolak penundaan Pemilu 2024 selesai. Usai massa aksi memutuskan bubarkan diri dari depan Gedung DPR/MPR.
Dilanjuti akses jalan arteri dari Jalan Gatot Subroto menuju Grogol dan arah sebaliknya, telah dibuka polisi. Bersamaan personel brimob yang berkemas dan merapikan tameng-tameng untuk kemudian masuk ke dalam gedung DPR/MPR.
Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com
Advertisement