Soal Sikap di Pilpres 2024, Jokowi ke Projo: Jangan Sampai Salah dan Keliru

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta relawan Pro Jokowi (Projo) untuk tak tergesa-gesa soal dukungan Pilpres 2024.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Mei 2022, 15:36 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2022, 15:36 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan membuka pintu ekspor minyak goreng kembali mulai 23 Mei 2022.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan membuka pintu ekspor minyak goreng kembali mulai 23 Mei 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta relawan Pro Jokowi (Projo) untuk tak tergesa-gesa soal dukungan Pilpres 2024. Pasalnya, kata dia, banyak persoalan bangsa yang saat ini harus diselesaikan.

"Berkaitan dengan politik, yang ketiga karena kita harus fokus dan bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan tadi yang ketiga urusan politik ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa," jelas Jokowi saat berpidato di Rakernas Projo, Sabtu (21/5/2022).

Dia menekankan masalah pangan, minyak goreng, dan bensin saat ini perlu diselesaikan terlebih dahulu. Terlebih, kata Jokowi, saat ini partai politik belum ada yang mengumumkan siapa calon yang akan diusungnya di Pilpres 2024.

"Sekali lagi, jangan tergesa-gesa. Karena dinamika politik sekarang ini juga masih belum jelas. Bener enggak? Partai apa mencalonkan apa belum jelas," ujarnya.

"Sehingga jangan sampai keliru. Jangan sampai salah. Setuju kita sabar. Setuju kita tidak tergesa-gesa dulu?" sambung Jokowi.

Jokowi meminta para relawannya bersabar, meski ada sosok capres yang hadir dalam pertemuan itu. Adapun dalam pertemuan itu hadir Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Jangan tergesa-gesa. Meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," ucap Jokowi.

Tahun Politik Dimulai, Parpol Ramai-Ramai Panaskan Mesin Cari Pengganti Jokowi

Tahapan Pemilu 2024 akan segera dimulai, partai politik ramai-ramai memasang kuda-kuda memasuki tahun panas, tahun politik.

Meski sebagian menganggap Pilpres 2024 masih jauh, tidak demikian halnya dengan persiapan yang dilakukan partai-partai politik. Dari gerak cepat mengumumkan koalisi 2024 hingga Rakernas dilakukan partai-partai politik dalam waktu berdekatan, Mei-Juni 2022.

Golkar, PAN dan PPP memulai lebih dulu. Seolah ingin mendahului parpol lain, ketiga Ketua Umum yakni Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa melakukan pertemuan di Rumah Heritage Jakarta, Kamis (12/5/2022) malam WIB dan menyatakan sepakat berkoalisi untuk Pemilu 2024.

"Insya Allah (2024 bareng), namanya juga bertiga bersatu. Jadi, bertiga bersatu, bersatunya itu adalah beringin, matahari, dan kabah," kata Airlangga.

Lewat koalisi yang dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) itu, Airlangga kerjasama nantinya bukan hanya setingkat Pilpres, melainkan hingga Pilkada. "Jadi kerja sama tiga partai ini mulai dari nasional, provinsi, kabupaten kota dan kita mulai menyamakan program dan nanti," ujarnya.

"Tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan. Termasuk dalam pemilu nanti di 2024," tambah Airlangga.

Pria yang menjabat sebagai Menko Perekonomian itu akan memerintahkan seluruh jajaran di partainya untuk bekerja sama dengan PAN dan PPP di tingkat daerah.

"Kami secara khusus dari Partai Golkar, meminta dan menginstruksikan kepada seluruh jajaran partai Golkar, baik tingkat provinsi, kabupaten, kota untuk menindaklanjuti pertemuan ini, dengan juga kerjasama dengan PAN dan PPP," ucapnya.

Rakernas NasDem

Menanggapi adanya pembentukan KIB, Sekretaris Jenderal NasDem, Johnny G. Plate, menyatakan, pihaknya tidak mau terburu dan latah ikut mengumumkan koalisi.

Plate menegaskan, NasDem harus menggelar Rakernas terlebih dahulu, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, pada 15-17 Juni 2022. Rakernas itu nantinya akan mendapatkan rekomendasi siapa calon yang akan diusung untuk 2024

"NasDem akan melaksanakan Rakernas pada 15-17 Juni 2022 dengan agenda utama menghasilkan dan menyampaikan rekomendasi usulan beberapa capres 2024 kepada Ketum NasDem, untuk memilih dan menetapkan seorang capres dan membentuk koalisi capres bersama parpol koalisi, sesuai syarat minimal presidential threshold 20 persen," beber Johnny G Plate.

Saat ini, NasDem tengah melakukan penjaringan aspirasi dari tingkat desa hingga provinsi dan hasilnya akan dibawa ke dalam rakernas.

"Proses politik bottom up penjaringan dari tingkat pengurus ranting di tingkat desa/kelurahan, dewan pimpinan kecamatan di tingkat kecamatan, dewan pimpinan daerah di tingkat kabupaten/kota sampai pada dewan pengurus wilayah di tingkat provinsi. DPW-lah yang akan menyuarakannya pada saat Rakernas 15-17 Juni mendatang," jelas Jhonny.

Rencananya, NasDem akan menyerahkan tiga nama yang akan diusung menjadi calon presiden yang akan berlaga di Pemilu 2024 ke Ketua Umunnya Surya Paloh.

"Rakernas nanti kita akan merekomendasikan tiga nama capres kepada Pak Surya," kata Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya.

Menurut dia, nantinya Surya Paloh akan memilih salah satu nama untuk menjadi capres yang akan diusung oleh NasDem untuk bertarung di Pemilu 2024.

Selain teknis soal pemilihan capres untuk 2024, Surya Paloh juga yang akan menentukan siapa yang diajak untuk berkoalisi dan bergabung untuk bisa berlaga di Pemilu 2024.

"Nanti akan diserahkan ke Pak Surya. Pak Surya yang menentukan siapa yang akan beliau pilih, dan teknis waktu nanti kita serahkan ke Pak Surya, karena sekaligus juga membangun koalisi pengusung," kata Willy.

Rakernas PDIP

Sebagai partai politik terbesar dan mampu mengusung calon presiden sendiri, PDIP mengaku ingin fokus konsolidasi internal daripada mengurusi koalisi dengan parpol lain.

Untuk itu, demi memanaskan mesin politiknya, PDIP akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) kedua pada 10-13 Juni 2022. Menurut Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, rakernas tersebut digelar dalam rangka konsolidasi partai.

"Kami punya agenda yang sudah tertata, pada 10-13 Juni, kami akan rakernas kedua," ungkap Hasto.

Rakernas itu, tambah Hasto, juga bertujuan agar PDIP bisa bekerja maksimal menghadapi permasalahan di masyarakat.

"Kami konsolidasi, dalam politik itu bukan hanya kekuasaan, bukan sekadar Ketua Umum bertemu mendapat liputan media, tapi kerja bagi PDI-P bersama rakyat, memberi inspirasi bagi rakyat," jelasnya.

Hasto menyebutkan, rakernas PDI-P akan membahas strategi partai ke depannya. "Dalam rakernas itulah kita akan bahas keseluruhan aspek-aspek strategis bagi masa depan dan negara," paparnya.

Hasto mengatakan, PDIP tidak terburu-buru menentukan sikap untuk Pemilu 2024. Ia mengklaim, PDIP masih fokus bekerja di tengah tantangan dunia seperti penanganan pandemi Covid dan perang Rusia-Ukraina.

"Prioritas bagi PDI Perjuangan sekarang adalah bekerja untuk rakyat, turun ke bawah, memberikan energi terbaik di tengah tantangan global yang tidak mudah," kata Hasto.FOTO: Bahas Pemilu 2024, Komisi II DPR

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya