Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi Taman Renungan Bung Karno di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022). Hal ini dilakukan Jokowi usai memimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila Kabupaten Ende.
Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno pernah tinggal di Ende selama pengasingannya dari 14 Januari 1934 sampai dengan 18 Oktober 1938.
Baca Juga
Selama menjalani masa pengasingan, Bung Karno banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan perenungan tepat di bawah pohon sukun bercabang lima yang ada di taman tersebut.
Advertisement
Menurut pengakuan Bung Karno dalam otobiografinya, tempat yang saat ini menjadi Taman Renungan Bung Karno adalah tempat di mana Bung Karno mendapatkan inspirasi tentang Pancasila yang kemudian diusulkan menjadi dasar bagi negara Indonesia merdeka.
"Ketika Bung Karno kembali ke Ende setelah dibuang kembali ke Bengkulu, 12 tahun setelah itu beliau datang kembali ke Ende sebagai seorang Presiden Republik Indonesia,"ujar Noncent W Noi, penutur yang menjelaskan kepada Jokowi, sebagaimana dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu.
"Dan di hadapan ribuan penduduk Ende ketika itu beliau mengungkapkan bahwa 'Di kota ini aku temukan lima butir mutiara dan di bawah pohon sukun ini kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila'," sambungnya.
Â
Pesan Bung Karno
Bung Karno saat itu juga berpesan bahwa apabila di suatu masa pohon sukun tersebut mati, hendaklah ditanam kembali dengan pohon sukun yang baru. Dalam sejarahnya, pohon sukun yang pertama itu mati pada 1972.
Pemerintah ketika itu sudah mencoba untuk menanam kembali. Sayangnya, pohon itu tidak tumbuh.
Selanjutnya, pada masa kepemimpinan Bupati Ende periode 1973-1983, Herman Joseph Gadi Djou, dia meminta kepada sahabat-sahabat Bung Karno yang masih hidup ketika itu untuk menanam kembali pohon sukun tersebut.
Peristiwa penanaman kembali itu terjadi pada 17 Agustus 1980 dan pohon sukun itu pun tumbuh hingga saat ini.
"Uniknya, Bapak Presiden, pohon sukun ini tumbuh dengan lima cabang. Bagi orang Ende, Bapak Presiden, ini membuktikan bahwa Ende memang benar-benar rahimnya Pancasila," ungkap Noncent.
Advertisement