Liputan6.com, Jakarta - Para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) kriya dan fesyen di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mendapat suntikan semangat. Mereka kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf), Sandiaga Uno.
Kabupaten Tasikmalaya merupakan lokasi ke-13 penyelenggaraan workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022 yang diinisiasi Kemenparekraf/Baparekraf. Tahun ini, rencananya ada 35 lokasi penyelenggaraan workshop tersebut di tanah air dengan tujuan untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan di masa pandemi.
Baca Juga
Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Lama, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tersebut, berlangsung semarak. Para peserta workshop begitu antusias dapat bertemu langsung dengan Sandiaga Uno.
Advertisement
”Saya ingin mengajak terutama dari provinsi dan kabupaten untuk sama-sama menciptakan ekosistem. Seperti Batik Sukapura yang melegenda. Kerajinan anyaman dan bordir Rajapolah. Ini merupakan produk-produk unggulan yang kita miliki. Mari kita betul-betul dukung," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya.
"Kuncinya inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang kita bingkai dalam tiga G. G pertama adalah gercep (gerak cepat), G kedua adalah geber (gerak bersama), dan G ketiga adalah gaspol (garap semua potensi online) untuk menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja,” ucap Sandiaga Uno.
Masalah Bahan Baku
Menjawab pertanyaan awak media terkait aspirasi para peserta workshop soal ketersediaan bahan baku, Sandi menjawab gamblang.
Pemerintah akan hadir untuk membantu para pelaku usaha ekraf mendapatkan bahan baku dari hulu ke hilir. Justru dari program KaTa Kreatif Indonesia 2022 ini, kata Sandi, pihaknya mengharapkan kerja sama antara pemerintah kota, kabupaten, dan provinsi.
Dan pemerintah pusat akan memberikan solusi bagi pelaku usaha ekraf untuk mendapatkan bahan baku tersebut. Begitu pun soal proses pemasaran produk-produk ekraf tersebut.
”Pemasarannya akan kami masukan dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Di mana 30 juta UMKM, termasuk UMKM dari Kabupetan Tasik ini akan masuk ke dalam platform dan on boarding, sehingga pemerintah berkewajiban membeli produk-produk UMKM ini karena sudah masuk e katalog. E katalog lokal dan e katalog sectoral,” beber Sandi.
Advertisement