Jokowi Sebut Multilateralisme Jalan Paling Efektif Atasi Krisis Global

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut multilateralisme merupakan jalan paling efektif dalam mengatasi berbagai masalah dunia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Okt 2022, 19:06 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 19:06 WIB
FOTO: Pidato Virtual Presiden Jokowi di Sidang Majelis Umum PBB
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut multilateralisme merupakan jalan paling efektif dalam mengatasi berbagai masalah dunia. Dia mengatakan bahwa konflik geopolitik membuat menimbulkan dampak global seperti, ancaman krisis energi, pangan, dan krisis keuangan di semua negara.

"Multilateralisme merupakan jalan paling efektif untuk mengatasi tantangan bersama. Tidak ada satu masalah pun yang bisa diselesaikan sendiri oleh satu negara atau beberapa negara," kata Jokowi saat membuka Sidang ke-8 Pertemuan Ketua Parlemen G20 di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Dia menuturkan semua negara juga akan dihadapkan pada dampak perubahan iklim yang menimbulkan gangguan produksi Pangan. Kondisi ini membuat ancaman kelaparan muncul di depan mata.

Menurut dia, kemampuan setiap negara dalam menghadapi ancaman besar ini berbeda-beda. Jokowi menuturkan beberapa negara mungkin mampu bertahan, namun ada juga yang terancam menjadi negara gagal dan berdampak pada warganya.

Adapun hal ini dapat memperlebar ketidakseimbangan ekonomi global. Oleh sebab itu, Jokowi mengajak semua pihak duduk bersama untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi saat ini.

"Dalam mengatasi masalah-masalah bersama kita harus bekerja bersama-sama," ujarnya.

"Kita harus menurunkan ego kita masing-masing kita harus berupaya keras mengatasi perbedaan-perbedaan, memperbanyak dan memperkuat titik temu untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia serta mengatasi krisis lebih efektif," sambung Jokowi.


Konflik dan Perpecahan Dapat Merugikan Semua Masyarakat Dunia

Presiden Jokowi Saksikan Defile Tiga Matra TNI
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyaksikan defile yang menampilkan pasukan tiga matra TNI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh kesatuan jajaran TNI ini dalam rangka menyambut HUT ke-77 TNI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Disisi lain, dia menekankan bahwa konflik dan perpecahan justru menyengsarakan, berdampak, dan merugikan semua masyarakat dunia. Jokowi menilai tidak ada pihak yang menang dari konflik yang terjadi saat ini.

Oleh sebab itu, Jokowi ingin parlemen global menjadi bagian dari solusi, berperan sebagai jembatan, pembawa misi perdamaian, membangun dialog, dan membangun perundingan. Terlebih, parlemen G20 mereprestasikan suara masyarakat glonal.

"Parlemen G20 adalah representasi suara rakyat, rakyat global yang dipilih dan dipercaya rakyat, yang menjaring dan menyuarakan suara rakyat. Dan sekaligus mengajak rakyat bekerja bersama dalam menghadapi tantangan yang sangat berat ini," jelas Jokowi.

"Saya berharap forum ini merupakan ajang yang tepat untuk membangun kebersamaan dengan rakyat, membangun kebersamaan lintas negara, membangun perdamaian dunia, serta bekerja bersama memecahkan masalah masalah kemanusiaan dan membangun dunia yang lebih makmur dan berkeadilan," imbuh dia.

Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik
Infografis Rencana Kunjungan Jokowi ke Ukraina-Rusia di Tengah Konflik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya