Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan Polri tetap bersemangat dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di tengah menurunnya kepercayaan publik akibat berbagai kasus yang terjadi.
"Kami tidak patah semangat. Kami lanjutkan komitmen melayani sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat," kata Kapolri saat silaturahmi dengan para ulama di Pondok Pesantren Al Madinah Cepoko, Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu (29/10/2022).Â
Listyo juga menekankan bahwa bahwa Polri siap menerima segala kritikan.
Advertisement
Baca Juga
"Saya tekankan kepada seluruh kapolda dan kapolres harus berubah, harus mau mendengarkan kritik dan saran masyarakat," kata Kapolri dilansir Antara.
Selain itu, kata dia, Polri juga berupaya memberikan pelayanan yang responsif dan tidak membeda-bedakan.
Menyinggung soal pungli, Sigit mengatakan bahwa pihaknya berupaya memberantas pungutan liar, salah satunya dengan memberlakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas melalui tilang elektronik.
Atas berbagai upaya Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat, pengasuh Pondok Pesantren Al Madinah Habib Umar Muthohar mendoakan dan berharap Polri makin baik ke depannya.
"Niat kita semua baik. Ingin Indonesia lebih baik. Kalau imannya baik, keamanan baik, masyarakat tinggal keumanan (kebagian)," katanya.
Masuk Tahun Politik, Kapolri: Kalau Enggak Kompak, Maka Akan Berat
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk tetap kompak dan solid dalam menjalankan tugas terutama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) masuk di tahun politik.
"Ingat saat ini kita sudah masuk tahun politik, kita akan menghadapi pemilu serentak kalau kita gak kompak maka akan berat nanti," kata Sigit dikutip lewat akun instagram @listyosigitprabowo, Sabtu (29/10/2022).
Sigit mengingatkan seluruh jajarannya mulai dari Kapolda, Kapolres, sampai Kapolsek untuk bersiap sejak sekarang harus mengikis bilamana ada potensi upaya pemecah belah dengan memakai politik identitas, propaganda.
"Sehingga kemudian tercipta satu suasana kebatinan yang sama untuk menjaga agar tidak ada lagi politik polarisasi. Karena siapapun nantinya akan jadi pimpinan Nasional modal utamanya adalah persatuan dan kesatuan, modal utamanya adalah Kamtibmas yang kondusif," ujarnya.
Karena, Sigit mengatakan bahwa saat ini adalah tahun yang berat dengan beragam masalah masalah yang sangat besar, terkait dengan masalah global yang terus berubah membuat tidak adanya kepastian.
Advertisement
Kolaborasi
Salah satu caranya, Sigit menyarankan agar setiap anggota Bhabinkamtibmas bisa saling berkolaborasi dengan Babinsa dari unsur TNI untuk melangsungkan kerjasama merawat keamanan dan kenyamanan daerah masing-masing.
"Bila perlu melaksanakan APP bergantian Kapolsek memberikan APP di Koramil dan sebaliknya. Kegiatan seperti itu kita bangkitkan lagi, sehingga tidak ada cela bagi orang-orang yang melihat kita ada cela kemudian dimanfaatkan," jelasnya.
Hal-hal yang bisa menimbulkan kecemburuan sosial tolong dihilangkan. Wajib hukumnya kita kompak wajib hukumnya kita solid dari teman-teman TNI karena itu adalah kunci menjaga stabilitas Kamtibmas. Dan kunci agar stabilitas politik bisa berjalan dengan baik," tambahnya.
Â