Kala Prajurit Ambil Hati Anak Muda untuk Gabung TNI-Polri

Siswa-siswi di SMA Negeri 1 Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, khusyuk mendengarkan penjelasan dari prajurit TNI hari itu. Begini ceritanya.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 11 Jul 2023, 09:56 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2022, 23:54 WIB
Pelajar SMA Negeri 1 Pebayuran, Kabupaten Bekasi, ikut penyuluhan dan sosialisasi yang diadakan aparat TNI dalam rangka TMMD Ke-115 Kodim 0509
Pelajar SMA Negeri 1 Pebayuran, Kabupaten Bekasi, ikut penyuluhan dan sosialisasi yang diadakan aparat TNI dalam rangka TMMD Ke-115 Kodim 0509/Kabupaten Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta Siswa-siswi di SMA Negeri 1 Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, khusyuk mendengarkan penjelasan dari prajurit TNI hari itu. Mereka rupanya tengah menerima penjelasan tentang penerimaan anggota TNI-Polri.

Selama ini, penerimaan anggota TNI-Polri terus diminati oleh muda-mudi.

Kondisi ini yang membuat Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-115 Kodim 0509/Kabupaten Bekasi mendekatkan diri ke generasi muda agar mereka lebih mudah memperoleh informasi soal penerimaan anggota TNI-Polri.

Salah satunya dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada para pelajar tentang seluk beluk masuk ke TNI dan Polri.

Untuk itu, Satgas TMMD Ke-115 Kodim 0509/Kabupaten Bekasi bersinergi bersama pemerintah daerah dan Polri, memberikan penyuluhan yang bertemakan "Sosialisasi Masuk TNI-Polri" di SMA Negeri 1 Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

<p>Pelajar SMA Negeri 1 Pebayuran, Kabupaten Bekasi, ikut penyuluhan dan sosialisasi yang diadakan aparat TNI dalam rangka TMMD Ke-115 Kodim 0509/Kabupaten Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)</p>

Kapten Inf Sudiro dari Barasa Bintaldam Jaya menjelaskan pintu penerimaan anggota TNI dibuka setiap tahun sebanyak lima kali dengan cabang sekolah yang berbeda. Cabang sekolah itu yakni Akademi Militer (Akmil), Sekolah Perwira Prajurit Karier (Sepa PK), Sekolah Calon Bintara Prajurit Karier (Secaba PK) dan Sekolah Calon Tamtama Prajurit Karier (Secata PK).

"Khusus untuk Secata PK dilaksanakan sebanyak dua kali setiap tahun," kata Sudiro, Rabu 2 November 2022.

Dia menuturkan, proses seleksi penerimaan calon prajurit TNI ini dibuka secara gratis atau tidak dipungut biaya, mulai dari pendaftaran hingga saat pendidikan. Apabila ada oknum yang meminta sejumlah uang, Sudiro mengimbau agar dilaporkan kepada satuan terdekat.

<p>Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (Satgas TMMD) Ke-115 Kodim 0509/Kabupaten Bekasi memberikan penyuluhan dan sosialisasi ke pelajar di SMA Negeri 1 Pebayuran, Kabupaten Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)</p>

Dia juga menjelaskan soal pendaftaran untuk rekrutmen Polri. Rekrutmen Polri juga terdiri dari beberapa jenis, yakni Akpol, SSIPS, Bintara Umum, serta Tamtama.

Dia pun mengingatkan agar muda-mudi selalu menjaga kesehatannya dengan menjauhi alkohol dan narkoba. Terlebih, bagi mereka yang ingin masuk seleksi anggota TNI dan Polri.

"Jadi tidak pada saat mau mencalonkan diri sebagai anggota TNI-Polri saja kita harus sehat, namun setiap waktu harus tetap sehat. Tentunya dengan menjaga pola hidup sehat, salah satunya menjauhi alkohol dan narkoba," tutur Sudiro.

Sasar 2 Hal

Aparat TNI dan warga Desa Kertajaya, Pebayuran, Kabupaten Bekasi bergotong royong
Aparat TNI dan warga Desa Kertajaya, Pebayuran, Kabupaten Bekasi bergotong royong.(Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Diketahui kegiatan Program TMMD Ke-115 menyasar 2 hal, yaitu sasaran fisik (pembangunan jalan, rutilahu, jamban komunal) dan sasaran non fisik (penyuluhan dengan materi sosialisasi rekrutmen TNI Polri, kesehatan, UMKM dan hukum).

Wilayah yang menjadi sasaran fisik, salah satunya Desa Kertajaya, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ada pembuatan jamban komunal dan perbaikan jalan penghubung yang dikebut di desa tersebut.

Pembuatan jamban komunal dilakukan aparat TNI di Desa Kertajaya, Pebayuran, Kabupaten Bekasi.(Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Pembuatan jamban di Desa Kertajaya menjadi prioritas dikarenakan jumlahnya yang masih minim. Kondisi ini kerap menyulitkan warga melakukan kegiatan MCK.

Dari puluhan KK di Desa Kertajaya, hampir rata-rata rumah tidak memiliki jamban. Sejauh ini sudah ada delapan jamban komunal yang disebar merata di sejumlah titik.

Selain itu, ada pula perbaikan jalan penghubung antara Kampung Teluk Haur dan Kampung Kobak Pasir, sepanjang 1.000 meter dan lebar 3 meter. Kemudian perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu), juga ikut dikebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya