Tegaskan Gelar Pahlawan Nasional Soekarno, Jokowi: Bung Karno Tak Pernah Berkhianat!

Jokowi mengatakan, Bung Karno telah dinyatakan memenuhi syarat setia, dan tidak mengkhianati bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan gelar kepahlawanan

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Nov 2022, 14:35 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 14:20 WIB
FOTO: Melihat Patung Presiden Pertama RI Soekarno
Patung Presiden ke-1 RI Soekarno terpajang di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Minggu (6/6/2021). Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meresmikan patung Soekarno atau Bung Karno di Gedung Kementerian Pertahanan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Proklamator Indonesia Bung Karno tidak pernah mengkhianati bangsa dan telah memenuhi syarat penganugerahan gelar kepahlawanan.

Hal itu ditegaskan Jokowi, saat jumpa pers daring tentang sejarah dan gelar pahlawan nasional untuk Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Ir Soekarno atau Bung Karno. 

"Tahun 1986 pemerintah telah menganugerahkan pahlawan proklamator kepada Ir Soekarno, dan di tahun 2012 pemerintah telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Ir Soekarno. Artinya, Ir Soekarno telah dinyatakan memenuhi syarat setia, dan tidak mengkhianati bangsa dan negara yang merupakan syarat penganugerahan gelar kepahlawanan," tegas Jokowi seperti dikutip dari siaran pers, Senin (7/11/2022).

Kepala negara juga menegaskan kembali soal sejarah kepahlawanan Bung Karno, terutama terkait Ketetapan MPRS Nomor 33/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Negara dari Presiden Soekarno.

Menurut Presiden, Ketetapan MPR Nomor 1/MPR/2003 telah menyatakan bahwa TAP MPRS Nomor 33/MPRS/1967 sebagai kelompok ketetapan MPRS yang dinyatakan tidak berlaku lagi dan tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat final telah dicabut, maupun telah dilaksanakan. 

"Hal ini merupakan bukti pengakuan dan penghormatan negara atas kesetiaan dan jasa-jasa Bung Karno terhadap bangsa dan negara, baik sebagai pejuang dan proklamator kemerdekaan, maupun sebagai Kepala Negara di saat bangsa Indonesia sedang berjuang membangun persatuan dan kedaulatan negara," jelas presiden.

 

Masih Ada Upaya Desukarnoisasi

Pahlawan Nasional
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) melihat-lihat foto Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Jokowi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 6 tokoh yang dianggap berjasa untuk Indonesia. (Foto: Lukas-Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menanggapi hal itu, Guntur Soekarnoputra, putra Bung Karno yang mewakili keluarga, mengucapkan terima kasih atas pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi.

Menurut dia, meskipun Bung Karno telah dianugerahi gelar pahlawan nasional, namun hingga saat ini masih terjadi proses de-soekarnoisasi yang berupaya memperkecil peranan dan kehadiran Bung Karno.

"Saya rasa dengan adanya penegasan dari Bapak Presiden tadi, proses de-soekarnoisasi jilid dua ini sedikit banyak bisa kita redam dan sedikit banyak dapat kita lawan dengan lebih kuat," kata Guntur.

Guntur menilai, pernyataan Jokowi adalah penegasan setegas-tegasnya mengenai sosok Bung Karno yang bersih dan tidak patut dituduh terlibat G30S/PKI. Sebab, Guntur yakini ayahnya adalah seorang patriot sejati untuk Bumi Pertiwi.

"Di sini ditegaskan lagi dengan adanya penjelasan dari Bapak Presiden tadi, jelas Soekarno bukan PKI dan Soekarno bukan komunis. Soekarno tetap seorang nasionalis sejati, seorang patriot paripurna," Guntur memungkasi.

Infografis Agenda dan Misi Lawatan Jokowi ke Tiga Negara Asia Timur. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Agenda dan Misi Lawatan Jokowi ke Tiga Negara Asia Timur. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya