Ganjar Tuntaskan Revitalisasi 79 Pasar Tradisional di Jateng

Ganjar menjelaskan, untuk melindungi pedagang pasar dari harga sewa kios pasar yang tinggi, maka pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional harus dilakukan oleh pemerintah, bukan investor ataupun pihak swasta.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2022, 15:10 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 07:45 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. (Istimewa)

 

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. Sejak tahun 2013, total sudah 79 pasar tradisional dari anggaran Rp360 miliar yang digelontorkan Ganjar untuk merevitalisasi pasar tradisional di Jawa Tengah.

Menurut Ganjar, bantuan pembangunan dan revitalisasi itu muncul dari aspirasi yang diserap saat pertemuan rutin yang dilakukan Ganjar dengan kepala daerah dan masyarakat dalam musyawarah desa (musdes) dan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang).

"Setiap musdes dan musrenbang, selalu muncul usulan untuk pembangunan semacam pasar desa, termasuk kantor desa. Pelan-pelan kita coba bantu satu per satu," ujar Ganjar, ditemui usai mengikuti Tour de Borobudur di Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Minggu (6/11/2022).

Ganjar menjelaskan, untuk melindungi pedagang pasar dari harga sewa kios pasar yang tinggi, maka pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional harus dilakukan oleh pemerintah, bukan investor ataupun pihak swasta.

Hal itu, kata Ganjar juga untuk menghindari gesekan antara pedagang pasar yang kerap saling rebut-rebutan kios jika harga sewanya ditentukan oleh investor.

"Khusus untuk pasar desa memang negara dan pemerintah harus terlibat. Kitalah yang harus membangun, karena kalo investor nanti orang berebut kios dan harganya ditentukan investor. Maka pasar-pasar apakah itu di desa, di level kabupaten kota memang lebih baik itu pemerintah yang mendorong," jelas Ganjar.

Untuk pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional, Ganjar menyebutkan tak pernah menargetkan jumlahnya. Jika suatu daerah mengajukan revitalisasi pasar tradisional, Ganjar langsung menginstruksikan jajarannya untuk merealisasikan anggaran.

 

Transaksi Semakin Nyaman

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, terus melakukan pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional. (Istimewa)

"Kalau kita sifatnya bantuan, maka tentu menunggu usulan dari kabupaten kota masing-masing, itulah yang kita bicarakan dengan DPRD. Kalo setiap kabupaten kota sudah cukup dan mampu, kita serahkan ke mereka. Kalo ngga, baru kita yang turun sehingga targetnya sesuai usulan," kata Ganjar.

Pada Rabu (2/11) kemarin, Ganjar juga meninjau revitalisasi Pasar Bawang Sengon di Kabupaten Brebes.

Ganjar berharap dengan banyaknya revitalisasi pasar tradisional, para pedagang dan pembeli semakin nyaman dalam bertransaksi.

Sebagai informasi, dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah, daerah yang paling banyak direvitalisasi pasar tradisionalnya yakni Kabupaten Wonosobo (11 pasar), Kabupaten Kudus (8 pasar) dan Kabupaten Blora (7 pasar).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya