Liputan6.com, Jakarta - Anggota Majelis Tinggi Demokrat, Syariefuddin Hasan, mengatakan, pertemuan satu meja antara Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di sela agenda G20 merupakan pesan damai menyongsong Pemilu 2024. Ia menekankan bahwa rivalitas di pemilu hanya sebatas di kontestasi lima tahunan saja.
"Ya itu hanya sebatas kontestasi saja, setelah itu selesai," ujar Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/11).
Baca Juga
Semua partai politik berharap Pemilu 2024 berjalan damai. Hal ini demi kepentingan bangsa yang lebih besar.
Advertisement
"Yang pasti komitmen kita semua menginginkan itu semua partai politik nasional menginginkan bahwa Pemilu 2024 kita dukung damai dan ini juga untuk kepentingan bangsa juga gimana kalau kita ngomongin kepentingan bangsa pasti semua memberikan dukungan," kata Syarief.
Namun, dalam pertemuan antara SBY dan Megawati tidak secara khusus bicara politik. Hanya bicara hal-hal yang ringan saja.
"Ringan-ringanlah kalau ketemu begitu hanya bicara ringan-ringan. Tidak mungkin yang serius. Kalau serius itu bilateral lah," ujar Syarief.
Duduk Satu Meja
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terekam duduk satu meja ketika jamuan makan malam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) pada Selasa (15/11). Megawati dan SBY terlihat kompak mengenakan batik biru.
Ketua Umum PDIP dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat itu duduk bersama para mantan pemimpin Indonesia. Di antaranya yang hadir Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Wakil Presiden kesembilan Hamza Haz, Wakil Presiden keenam RI Try Sutrisno, serta Ketua DPR RI Puan Maharani.
Momen akrab Megawati dan SBY menjadi sorotan. Sebab kedua tokoh nasional tersebut sering kali disebut saling tidak akur.
Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement