PKB Akan Pegang Fatsun Politik Selama Rekan Koalisi Tidak Ingkar Janji

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan tidak pernah punya sejarah mencederai janji koalisi. Hal ini menanggapi kabar keretakan koalisi antara PKB dan Gerindra.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2022, 11:15 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2022, 11:15 WIB
Prabowo dan Cak Imin Kompak Daftar Pemilu 2024 ke KPU
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (KPB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kompak melakukan konferensi pers bersama serta mendaftarkan partai politiknya sebagai calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Senin (8/8/2022). Pada hari kedelapan ini, Partai Gerindra dan PKB kompak bersama mendaftarkan sebagai calon peserta Pemilu 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan tidak pernah punya sejarah mencederai janji koalisi. Hal ini menanggapi kabar keretakan koalisi antara partainya dengan Gerindra.

Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan, PKB selalu memegang fatsun politik. Selama rekan koalisi juga tidak mencederai janji koalisi yang telah disepakati.

"Sejak PKB lahir, PKB tidak pernah mencederai janji koalisi. Anda bisa cek fakta itu. Fatsun politik ini akan terus dipegang PKB selama rekan koalisi juga tidak mencederai janji koalisi," ujar Huda kepada wartawan, dikutip Kamis (24/11/2022).

Ketua Komisi X DPR RI ini bilang, kabar keretakan PKB dan Gerindra terlalu dibesar-besarkan. Huda melihat dinamika politik antara PKB dan Gerindra masih tahap wajar.

"Apalagi isu paling seksi dalam koalisi yakni siapa figur yang diusung sebagai calon presiden dan calon wakil presiden dalam kerangka kerja sama politik PKB dan Gerindra memang belum diputuskan. Jadi pasti dinamika akan cukup tinggi," ujar Huda.

Sementara itu, di koalisi Gerindra-PKB belum ada keputusan soal capres-cawapres. Gerindra masih mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto, begitu juga PKB yang mendorong Ketua Umum Muhaimin Iskandar.

"Jadi agak aneh kalau sekarang ada yang mengatakan koalisi PKB-Gerindra sudah memutuskan capres dan tinggal berdebat soal cawapres. Sekali lagi masih belum ada putusan apapun terkait Capres-Cawapres ini," ujarnya.

Sesuai dengan piagam kerjasama, keputusan calon presiden dan calon wakil presiden sepenuhnya di tangan Prabowo dan Muhaimin. Huda meminta semua pihak menunggu keputusan dua tokoh tersebut.

"Jadi biarlah nanti Pak Bowo dan Gus Muhaimin yang memutuskan figur terbaik yang diusung oleh Koalisi PKB dan Gerindra. Kita tunggu saja ujungnya," pungkasnya.

 

Ancaman Cak Imin

Sebelumnya, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menolak keras perjodohan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo. Bahkan, dia mengancam akan membatalkan koalisi Gerindra dan PKB yang telah dideklarasikan.

Cak Imin memilih bikin poros tandingan untuk mengalahkan Prabowo-Ganjar. Jika konfigurasi tersebut benar terjadi.

"Saya bikin komposisi lain," kata Cak Imin, saat diwawancarai di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Namun Cak Imin belum bisa mengungkap, koalisi dengan siapa PKB nantinya jika meninggalkan Gerindra karena menolak Prabowo-Ganjar. "Rahasia (pasangan Cak Imin). Kita bikin komposisi baru," tegasnya

Perihal keberlanjutan koalisi antara PKB dan Gerindra jika Prabowo memilih Ganjar, dia menyebut akan dibahas lebih lanjut. Sebab, hingga kini pembahasan belum sampai pada tahapan capres dan cawapres.

"Kita lihat nanti (perkembangan Koalisi Gerindra dan PKB)," imbuh Cak Imin.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya