Bupati Cianjur Minta Warga Lapor Terkait Bantuan Perbaikan Rumah yang Tidak Sesuai

Bupati Cianjur, Herman Suherman meminta warga korban gempa yang rumahnya rusak tidak sesuai data, dapat melapor untuk dilakukan verifikasi ulang agar mendapat penggantian yang sesuai dengan kerusakan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2022, 02:16 WIB
Diterbitkan 12 Des 2022, 02:16 WIB
Kementerian PUPR terus melakukan proses rekonstruksi bangunan dan relokasi rumah korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR terus melakukan proses rekonstruksi bangunan dan relokasi rumah korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Bupati Cianjur, Herman Suherman meminta warga korban gempa yang rumahnya rusak tidak sesuai data, dapat melapor melalui desa atau kecamatan untuk dilakukan verifikasi ulang agar mendapat penggantian yang sesuai dengan kerusakan.

"Kalau ada warga yang mendapat bantuan tidak sesuai dengan kondisi rumah yang rusak dapat melapor melalui ketua RT/RW setempat untuk dilanjutkan ke dinas atau badan terkait untuk ditindaklanjuti," kata Herman, Minggu (11/12/2022).

Herman mengatakan pihaknya banyak mendapat laporan terkait kondisi rumah warga yang rusak berat hanya mendapat bantuan Rp15 juta atau untuk kondisi rumah rusak ringan dan tidak sedikit yang rumahnya rusak ringan justru mendapat bantuan rusak berat sebesar Rp60 juta.

Hal tersebut, kata dia, karena kesalahan saat petugas memasukkan data, sehingga warga diminta untuk segera melapor agar bantuan yang diterima sesuai dengan kerusakan, di mana pemberian bantuan secara simbolis telah diserahkan Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu.

"Mungkin kesalahan saat memasukkan data, sehingga tidak perlu risau karena akan dilakukan verifikasi ulang, segera laporkan ke aparat setempat untuk diverifikasi ulang," katanya. Dilansir dari Antara.

Dia menambahkan untuk tahap pertama, sebanyak 8.100 orang warga korban gempa telah mendapatkan bantuan untuk membangun rumahnya kembali, sehingga pihaknya berharap bantuan tersebut benar-benar digunakan untuk membangun rumah bukan untuk membeli kendaraan.

Keluhan Warga

kerusakan parah gempa Cianjur
Warga melewati puing bangunan yang rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di kawasan Cibeureum, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Kawasan Cibeureum merupakan salah satu kawasan yang parah akibat gempa bumi dimana puluhan rumah mengalami kerusakan berat dengan beberapa korban yang diduga masih tertimbun bangunan rumah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara warga korban gempa di Kecamatan Cugenang, penerima bantuan mengeluh karena rumah mereka yang sebagian besar ambruk hanya mendapat bantuan rusak ringan dan sedang. Sehingga mereka berharap pendataan dapat kembali dilakukan agar bantuan yang mereka terima sesuai dengan kerusakan.

"Sudah saya laporkan melalui desa karena rumah saya rata dengan tanah hanya mendapat bantuan perbaikan rusak ringan. Harapan saya datanya tidak lagi berubah dan kami dapat membangun kembali rumah dari uang yang berikan pemerintah," kata korban gempa di Desa Cijedil, Yati (64).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyerahkan uang bantuan tahap pertama untuk 8.100 orang korban gempa Cianjur, Jawa Barat yang akan digunakan untuk membangun kembali rumah mereka yang rusak Kamis (8/12/2022) bertempat di Markas Batalyon Raider 300.

Bantuan yang diberikan ditambah mulai dari Rp5 juta sampai Rp 0 juta per orang yang semula untuk rumah rusak berat sebesar Rp 50 juta menjadi Rp 60 juta, rusak sedang dari Rp 25 juta menjadi Rp30 juta dan rusak ringan dari Rp10 juta menjadi Rp15 juta.

Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6
Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya