Liputan6.com, Jakarta - Di tengah meningkatnya tensi geopolitik dunia, negara di Kawasan Asia Tenggara atau ASEAN diharapkan dapat memperkuat perannya untuk menjadi pemain di Kawasan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam dalam acara Peringatan 30 Tahun Keanggotaan Vietnam di ASEAN.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pernyataannya, ia menyoroti lima langkah utama yang harus dilakukan ASEAN untuk menghadapi tantangan masa depan.
Advertisement
Pertama, mewujudkan kemandirian dan kelincahan strategis guna memperkuat daya adaptasi dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang. Menurut To Lam, ASEAN harus bertindak secara terkoordinasi dan bertanggung jawab dengan menjaga kohesi internal yang kuat.
"Persatuan ini menjadi kunci dalam menghadapi tekanan eksternal serta menjaga keseimbangan di tengah persaingan antara kekuatan-kekuatan besar. Untuk mencapainya, ASEAN perlu membangun konsensus melalui konsultasi, dialog, serta penyelarasan kepentingan antar negara anggota," tutur dia dalam acara Peringatan 30 Tahun Keanggotaan Vietnam di ASEAN di Kantor Sekretariat ASEAN, Senin (10/3/2025).Â
Kedua, To Lam menekankan pentingnya memperkuat ketahanan ekonomi.
ASEAN harus memanfaatkan potensinya sebagai kawasan ekonomi yang luas dan menjanjikan, dengan mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.
Pengembangan energi hijau, digitalisasi, serta tenaga kerja berketerampilan tinggi menjadi faktor krusial dalam meningkatkan daya saing ASEAN sebagai pusat produksi global.
"ASEAN perlu menjadi pusat terobosan teknologi di mana temuan ilmiah diubah dengan mulus menjadi aplikasi praktis dan berdampak bagi kemajuan sosial-ekonomi," tambah dia.Â
Selain itu, ASEAN perlu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan prinsip keberlanjutan dan inklusivitas untuk memastikan kemajuan yang merata di seluruh kawasan.
Ketiga, To Lam menyoroti pentingnya memperkuat identitas ASEAN melalui konektivitas budaya dan pertukaran antar masyarakat. Nilai-nilai khas ASEAN seperti konsensus, harmoni, dan penghormatan terhadap keberagaman harus terus dijaga sebagai warisan budaya dalam proses pengambilan keputusan.
Menurutnya, kesejahteraan masyarakat harus menjadi tujuan utama pembangunan berkelanjutan ASEAN, terutama dalam menghadapi tantangan seperti ketahanan pangan, energi, dan perubahan iklim.
"Misi ASEAN adalah mempersiapkan diri dalam segala hal untuk menanggapi secara proaktif segala situasi dan mengamankan stabilitas serta kesejahteraan bagi rakyat," lanjutnya.Â
Â
Pentingnya Peran Aktif ASEAN
Keempat, To Lam menggarisbawahi pentingnya pengembangan norma dan aturan yang efektif untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas di kawasan. ASEAN perlu menegaskan peran sentralnya sebagai penghubung dan mediator dalam hubungan antarnegara di tengah rivalitas kekuatan besar.
Menurutnya, ASEAN harus berpegang teguh pada prinsip kerja sama yang konkret dan berorientasi pada hasil, guna menjaga perdamaian dan stabilitas regional serta global.
"Yang terpenting, ASEAN harus secara proaktif memanfaatkan Cara ASEAN untuk menyusun solusi jangka panjang dan berkelanjutan terhadap tantangan baik di dalam maupun di luar kawasan," ungkap To Lam.Â
Kelima, To Lam menegaskan bahwa ASEAN harus berperan aktif dalam menangani tantangan internal kawasan, termasuk mendukung stabilitas dan pembangunan Myanmar serta membantu Timor Leste dalam transisi menuju keanggotaan penuh ASEAN.
Dengan strategi-strategi ini, To Lam berharap ASEAN dapat terus berkembang sebagai organisasi yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi di panggung global.
Advertisement
