Liputan6.com, Jakarta Polisi memprediksi pelaku pelemparan batu kepada bus yang ditumpangi kesebelasan dan official Persis Solo akan bertambah. Sementara saat ini, ada tujuh tersangka yang sudah diamankan di Mapolres Tangerang Selatan.
"Kami masih lakukan pengembangan, tidak menutup kemungkinan ada penambahan tersangka lain," ungkap Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Faisal Febrianto di Tangerang, Selasa, (31/1/2023).
Baca Juga
Menurutnya, saat ini kepolisian tengah mengejar pelaku lain yang juga merupakan oknum suporter Persita Tangerang, yang juga melakukan pelemparan batu tersebut.
Advertisement
Kapolres juga mengungkapkan, bila ketujuh tersangka yang sudah diamankan tersebut, adalah satunya merupakan pelaku penimpukan yang terekam CCTV dipukuli oleh salah satu pemain Persis Solo, yang kemudian video rekamannya viral di media sosial.
Ketujuh tersangka ini adalah MR (23), HK (19), IA (19), FS (21), MFM (22), DG (24) dan GR (18).
"Tujuh orang oknum pendukung Persita Tangerang ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, dari mereka mengaku balas dendam atas pertandingan Persita Tangerang yang pernah bertanding di Solo," ungkap Faisal.
Sebab waktu bertanding di Solo, ketujuh tersangka ini mengaku ada kegiatan sweeping yang dilakukan suporter Persis Solo. Hingga akhirnya, pada saat mereka bertanding di Tangerang, melakukan pembalasan dengan cara melempar bus yang ditumpangi kesebelasan dan official Persis Solo.
7 Pelempar Batu ke Bus Persis Solo Dilarang Nonton Bola di Stadion Seumur Hidup
Panitia pelaksana Persita dan juga Stadion Indomilk, Kabupaten Tangerang memberi sanksi tak boleh masuk stadion kepada 7 tersangka penimpukan batu ke bus yang ditumpangi pemain dan official Persis Solo.
Ketua Panitia Pelaksana Officer Persita Tangerang Tommy Kurniawan mengatakan, tujuh pelaku pelemparan batu itu, merupakan oknum suporter Persita Tangerang. Alhasil, dijatuhkan sanksi dengan larangan seumur hidup menonton bola di Stadion Indomilk Arena.
"Kita sudah berikan hukuman ke suporter (pelaku), dengan larangan masuk stadion seumur hidup, dan pajang foto mereka di area stadion sebagai pelaku pelemparan," kata Tommy di Mapolres Tangsel, Senin (30/1/2023).
Bukan cuma di Stadion Indomilk Arena Tangerang, tapi tujuh pelaku itu juga akan dicekal di seluruh stadion. Hal ini sebagai bentuk pemberian jera, kepada para pelaku anarkisme.
"Untuk sementara kita melakukan larangan di Stadion Indomilk dulu, ke depan kita koordinasi dengan tim Liga 1 untuk berikan info terkait para tersangka ini direkomendasikan, larangan nonton di stadion seluruh Indonesia," ujar Tommy.
Bus yang berisikan pemain dan tim officer Persis Solo mendapatkan serangan dari para supoter bola di Jalan Raya Legok, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang pada Sabtu, 28 Januari 2023. Pelemparan terjadi usai Persis Solo bertanding dengan Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena.
Serangan itu berupa aksi pelemparan batu hingga menyebabkan kaca bus Persis Solo pecah, dan satu officer mengalami cedera tangan akibat terkena serpihan kaca.
Tujuh orang telah diamankan buntut insiden pelemparan batu terhadap bus Tim Persis Solo, Sabtu (28/1/2023) kemarin. Polisi pun masih menyelidiki peran dari masing-masing orang yang telah diamankan.
"Saat ini sudah ada tujuh yang diamankan untuk proses pemeriksaan lebih mendalam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin (30/1/2023).
Trunoyudo menyampaikan jika proses pemeriksaan nantinya akan dilakukan secara scientific crime investigation sesuai arahan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Dengan melihat hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), alat bukti yang ada, rekaman CCTV, hingga rekaman jejak digital saat kejadian. Sebagai tindak lanjut upaya penegakan hukum.
"Digital forensik secara scientific ini dijadikan untuk melihat peran dari para pelaku tujuh orang yang sudah diamankan," kata Trunoyudo.
Trunoyudo mengatakan, melalui serangkaian pemeriksaan tersebut nantinya peran ketujuh orang tersebut pasti akan dicocokkan melalui barang bukti yang ada, termasuk mencari adanya kemungkinan pelaku lain.
"Apakah (pelaku pelemparan) bertambah, tergantung dari alat bukti yang tadi saya sampaikan. Ada CCTV, ada keterangan saksi-saksi ada juga keterangan dari handphone, device yang didapat," jelasnya.
Advertisement