4 Langkah Taktis Presiden Recep Tayyip Erdogan Sikapi Dahsyatnya Gempa Turki

Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 mengguncang Turki dan Suria pada Senin (6/2/2023). Gempa tersebut telah menewaskan lebih dari 7.800 orang di Turki dan Suriah.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 08 Feb 2023, 13:54 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2023, 13:53 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (AP/Yasin Bulbul)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (AP/Yasin Bulbul)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 mengguncang Turki dan Suria pada Senin (6/2/2023). Gempa tersebut telah menewaskan lebih dari 7.800 orang di Turki dan Suriah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memperkirakan bahwa angka kematian akibat korban gempa Turki dan Suriah bisa melampaui 20.000 jiwa.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi orang yang paling sibuk atas bencana yang melanda negaranya. Selain memastikan evakuasi korban secepatkan, Erdogan juga mengeluarkan sejumlah kebijakan penanganan gempa, apa saja?

Berikut 4 langkah taktis Erdogan terkait Gempa Turki:

1. Berlakukan Keadaan Darurat di 10 Provinsi Terdampak

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (7/2/2023), mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi yang terkena dampak gempa magnitudo 7,8 pada Senin (6/2).

"Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada kami oleh Pasal 119 Konstitusi, kami memutuskan untuk menyatakan keadaan darurat," ungkap Presiden Erdogan di Pusat Koordinasi Informasi Negara di ibu kota Ankara seperti dikutip dari Anadolu.

"Kami akan segera menyelesaikan proses tentang keputusan keadaan darurat... yang akan mencakup 10 provinsi terdampak gempa dan akan berlangsung selama tiga bulan untuk operasi pencarian dan penyelamatan serta upaya selanjutnya agar dilakukan dengan cepat."

Keadaan darurat nantinya akan berakhir tepat sebelum pemilu 14 Mei, di mana Erdogan berusaha tetap berkuasa setelah 20 tahun memimpin negara itu. Turki terakhir kali memberlakukan keadaan darurat pada tahun 2016 setelah upaya kudeta yang gagal. Status tersebut dicabut dua tahun kemudian.

2. Umumkan 7 Hari Masa Berkabung Nasional

Turki menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari pasca gempa Turki 6 Februari 2023 yang bermagnitudo 7,8. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.

"Karena gempa yang terjadi di negara kita pada 6 Februari, masa berkabung nasional diumumkan selama tujuh hari. Bendera kita akan dikibarkan setengah tiang hingga matahari terbenam pada Minggu, 12 Februari, di seluruh bagian negara kita dan perwakilan di luar negeri," kata Presiden Erdogan via Twitter.

Dikutip dari CNN, Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyebutkan bahwa korban tewas akibat gempa di Turki saat ini mencapai 2.379 orang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terbesar Sejak 1939

Gempa Turki dan Suriah
Petugas penyelamat dan keluarga mencari di antara reruntuhan bangunan setelah gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang bagian tenggara negara itu, Kahramanmaras, Turki, Selasa (7/2/2023). Jumlah korban tewas gabungan telah meningkat menjadi lebih dari 5.000 orang di Turki dan Suriah setelah gempa terkuat di wilayah tersebut dalam hampir satu abad terakhir. (OZAN KOSE/AFP)

3. Sebut Gempa Turki Terbesar Sejak 1939

Gempa berkekuatan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada Senin pagi, 6 Februari 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang. Selain korban jiwa, gempa Turki tersebut meratakan bangunan dan getarannya terasa hingga pulau Siprus dan Mesir.

Akibat gempa Turki yang terjadi pada Senin pagi 6 Februari 2023, 2.828 bangunan runtuh. Demikian mengutip Channel News Asia.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menuturkan, sekitar 912 orang tewas dan 5.000 orang terluka akibat gempa. Ia menuturkan, itu adalah bencana terbesar di Turki sejak 1939.

4. Selamatkan 8 Ribu Korban Gempa

Erdogan mengumumkan, sedikitnya 3.549 orang tewas dan 22.168 lainnya luka-luka di 10 provinsi setelah dua gempa kuat mengguncang negara itu. Gempa kuat kedua terjadi sembilan jam setelah gempa pertama dengan magnitudo 7,6.

"Rasa syukur terbesar kami adalah lebih dari 8.000 warga kami telah diselamatkan dari puing-puing sejauh ini," tutur Erdogan.

Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Gempa Dahsyat dan Mematikan di Turki. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya