Menko PMK: Lakukan Konvergensi Program untuk Cegah Stunting dan Hapus Kemiskinan Ekstrem

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan stunting dan kemiskinan ekstrem saling berkesinambungan. Maka dari itu Pemerintah ingin memberantas keduanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mar 2023, 10:55 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2023, 10:55 WIB
Menko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy meninta Pemda melakukan konvergensi program untuk mencegah stunting dan menghapus kemiskinan ekstrem. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menyebutkan angka stunting di wilayah Sulawesi Utara sebesar 20,5 persen, turun sebanyak 0,9 persen dimana pada 2021 sebesar 21,6 persen.

Kota Tomohon menjadi wilayah dengan angka stunting terendah di Provinsi Sulawesi Utara yakni sebesar 13,7 persen. Sedangkan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur menjadi wilayah yang angka stuntingnya tertinggi sebesar 30 persen.

Menurut Bupati Bolaang Mongondow Timur Sam Sachrul Mamonto, kendala yang dihadapi di antaranya adalah masih kurangnya partisipasi keluarga yang memiliki balita dalam memantau pertumbuhan buah hati di Posyandu. Selain itu, tenaga kesehatan seperti dokter spesialis anak, kandungan, dan gizi juga masih dibutuhkan dalam melaksanakan intervensi spesifik maupun sensitif.

“Kami berharap pemerintah pusat dapat ikut menekan angka stunting ini melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia serta dukungan anggaran terhadap program-program pembangunan infrastruktur dasar yang meliputi pembangunan sanitasi layak, air minum, dan akses jalan,” ucapnya saat Roadshow Dialog Stunting dan Kemiskinan Ekstrem secara daring pada Jum’at 17 Maret 2024.

Saat ini Provinsi Sulawesi Utara telah memiliki beberapa program yang dijalankan dalam upaya pengentasan stunting yaitu mengukuhkan Komandan Korem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis sebagai Bapak Asuh Anak Stunting hingga membentuk Duta Generasi Berencana (Genre) kepada remaja berprestasi untuk mengkampanyekan Gerakan Stop Perkawinan Anak. Pembentukan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) guna mengedukasi masyarakat tentang pemenuhan gizi seimbang dan pola asuh anak dalam keluarga.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara Steve Kepel berharap dengan adanya Roadshow, dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi para stakeholders pembangunan di ‘Bumi Nyiur Melambai’ untuk semakin berperan di bidang pembangunan manusia.

“Mengingat, kualitas dan kompetensi sumber daya manusia menjadi aspek penting dalam memacu pembangunan. Jika berbagai potensi yang dimiliki daerah mampu dipadukan dalam sebuah sinergitas, maka kita akan mampu untuk membawa daerah, negara dan bangsa kita menuju kemajuan,” ujarnya.

Kemiskinan Esktrem dan Stunting Saling Beririsan

Sementara itu tingkat kemiskinan ekstrem di Provinsi Sulawesi Utara mengalami penurunan dari tahun 2021 sebesar 1,87 persen menjadi 1,03 persen di tahun 2022. Hal tersebut menunjukan geliat dan capaian positif dalam menjalankan program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan pada selang waktu satu tahun terakhir.

Namun, masih terdapat wilayah yang angka kemiskinan ekstremnya diatas rata-rata nasional. Seperti di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara tingkat kemiskinan ekstremnya sebesar 3,01 persen. Serta Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan tingkat kemiskinan ekstremnya sebesar 2,53 persen.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tekankan pentingnya konvergensi program dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dalam penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Stunting dan Kemiskinan Saling Berkesinambungan

 

“Gunakan data P3KE untuk mempertajam sasaran program. Pemerintah Daerah dapat melakukan sinergisitas program yang melibatkan berbagai unsur masyarakat serta memperluas program kemitraan dalam menghapus kemiskinan esktrem ini,” Tuturnya.

Konvergensi program merupakan pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting dan menghapus kemiskinan ekstrem kepada sasaran prioritas. Fokus konvergensi mengacu kepada penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan, serta meminimalkan kantong kemiskinan.

"Karena stunting dan kemiskinan ekstrem ini saling berkesinambungan. Biasanya keluarga yang miskin ekstrem anak-anaknya juga terkena stunting, maka dari itu kita ingin memberantas keduanya," Ungkapnya.

Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem ini diikuti oleh Bupati Bolaang Mongondow Selatan Iskandar Kamaru, Walikota Bitung Maurits Mantiri, Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, Bupati Bolaang Mongondow Utara Depri Pontoh, Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, Bupati Minahasa Royke Octavian, Bupati Talaud Elly Engelbert, Walikota Manado Andrei Angouw, Walikota Tomohon Carrol Joram, Pj. Bupati Bolaang Mongondow Limi Mokodompit, serta perwakilan dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sitaro, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenag, dan BKKBN.

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya