Liputan6.com, Tangerang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melalui 37 Puskesmas se-Kota Tangerang, secara serentak membuka layanan Skrining Tuberkolosis dan Diabetes Mellitus (TB-DM) secara gratis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tangerang, dr. Hermayani menuturkan, layanan ini penting dilakukan, terutama untuk populasi yang memiliki gangguan imunitas, seperti penderita TBC, DM, Human Immunodeficiency Virus (HIV), stunting, dan populasi dengan risiko tertentu.
Baca Juga
"Dalam layanan ini, pasien TB dan DM di tiap Puskesmas mendapatkan rujukan serta fasilitas pemeriksaan secara intensif. Dilaksanakan di 34 rumah sakit rujukan yang telah ditentukan, pasien akan mendapatkan beberapa pelayanan khusus, seperti rontgen paru-paru, penanganan dokter spesialis, dan penanganan lebih lanjut sampai tahap pengobatan,” ujarnya.
Advertisement
Lalu, layanan Screening TB-DM ini selain dilakukan secara serentak juga dilakukan secara berkala. Nantinya, layanan ini akan dilakukan melalui dua tahapan, yakni di bulan Maret-Agustus dan di bulan Oktober-Desember.
"Kedua tahapan tersebut diperkirakan mampu menyasar kurang lebih 38.000 target populasi di Kota Tangerang," katanya.
Sosialisasi
Selanjutnya, pelayanan ini diharapkan mampu dimaksimalkan secara penuh oleh masyarakat. Hal ini ditekankan, mengingat berdasarkan data terbaru yakni 1990 hingga 2017, populasi yang terjangkit TB dan DM di Indonesia meningkat signifikan, masing-masing 45,1 persen dan 157,1 persen.
"Adanya layanan ini, kami berharap bisa tersosialisasikan kepada masyarakat bahwa penyakit TBC ini perlu diwaspadai, serta kita semua bisa memberikan perhatian penuh untuk kesembuhan. Salah satunya, lewat memanfaatkan layanan ini. Terlebih, semua layanan ini diberikan secara gratis,” jelasnya.
Selain itu, dalam proses pelaksanaan yang telah dimulai per hari ini, terlihat masyarakat sangat antusias dalam mengakses dan memanfaatkan layanan yang telah disediakan.
"Layanan ini cukup membantu, terlebih bagi saya sendiri yang masih awam terkait penyakit TB dan DM ini. Melalui layanan ini, saya banyak mendapatkan informasi, bimbingan, serta penanganan yang baik. Semoga terus ada dan berlanjut,” tambah Sukiyah, salah seorang peserta yang mengakses layanan ini.
Advertisement