Tidak Diundang, Jokowi Tak Ingin NasDem Tahu Strategi Politik Parpol Lain

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan alasan tak mengundang Partai NasDem dalam pertemuan ketua umum (ketum) partai politik (parpol) koalisi pemerintah di Istana Merdeka Jakarta, Selasa 2 Mei 2023.

oleh Putu Merta Surya PutraLizsa Egeham diperbarui 04 Mei 2023, 19:22 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2023, 19:22 WIB
Surya Paloh Sambut Jokowi di HUT Nasdem
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) saat menghadiri perayaan ulang tahun ke-8 Partai Nasdem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019). Surya Paloh menyambut langsung kedatangan Jokowi di HUT Nasdem. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan alasan tak mengundang Partai NasDem dalam pertemuan ketua umum (ketum) partai politik (parpol) koalisi pemerintah di Istana Merdeka Jakarta, Selasa 2 Mei 2023.

Hal ini, kata dia, karena Partai NasDem sudah memiliki koalisi sendiri di Pilpres 2024.

"Ya memang (NasDem) tidak diundang. NasDem itu ya, kita bicara apa adanya ya. Kan sudah memiliki koalisi sendiri," kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Sementara itu, kata dia, ketua umum partai politik yang diundang ingin membangun kerja sama politik lain.

Jokowi menilai seharusnya partai pimpinan Surya Paloh itu tak boleh mengetahui strategi politik dari partai politik lain yang ingin membuat kerja sama.

"Ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang baik. Mestinya, ini kan memiliki strategi besarnya apa. Ya masa yang disini tau strateginya," jelas dia.

Dia menyampaikan hal tersebut wajar terjadi dalam politik. Jokowi menekankan bahwa selain pejabat publik, dirinya juga pejabat politik.

Sehingga tak masalah apabila membahas politik, termasuk soal Pilpres 2024.

Namun, Jokowi mengatakan dirinya tak lagi ikut campur apabila sudah ada ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai capres dan cawapres 2024.

"Saya itu adalah pejabat publik sekaligus pejabat politik. Berarti biasa kalo saya bicara politik ya boleh dong. Ya kan? Saya bicara berkaitan dengan itu bisa dong. Kan itu tugasnya seorang presiden," tutur dia.

"Hanya memang kalau sudah nanti ada ketetapan KPU baru saya gitu," sambung Jokowi sambil mengangkat tangan.

 

Tak Diundang, NasDem Tekankan Tetap Dukung Jokowi

Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G.Plate menjelaskan alasan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen di pertemuan ketua umum partai politik koalisi pemerintah bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut dia, Surya Paloh baru kembali dari luar negeri pada Rabu, 3 Mei 2023.

"Pak Surya Paloh di luar negeri baru sampai kemarin siang, baru balik," kata Plate kepad wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Dia mengaku tak mengetahui apakah Surya Paloh diundang dalam pertemuan Jokowi bersama ketum parpol koalisi pemerintah. Pasalnya, Plate sibuk mengurus persiapan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, NTT.

"Saya tidak cek, saya kemarin juga ada di Labuan Bajo cek persiapan KTT ASEAN," ujarnya.

Kendati begitu, Plate menegaskan komitmen Partai NasDem mendukung Jokowi sampai masa pemerintahan selesai pada 2024. Dia memastikan komitmen NasDem tak tergoyahkan.

"Komitmen NasDem yang tidak tergoyahkan dari awal itu adalah komitmen kami bersama-sama Pak Jokowi dari tahub 2014, tahun 2019, dan komitmennya bersama Pak Jokowi sampai selesai masa tugasnya dengan baik," jelas dia.

"Itu komitmen NasDem, kita tidak akan geser dari sana. Setelah 2024 ke sana, itu kan lain soal," sambung Plate.

Dia tak mau menanggapi soal anggapan Partai NasDem tak kompak. Plate menilai hal tersebut merupakan bagian dinamika politik.

"Kalau soal anggap menganggap itu namanya dinamika politik, yang penting komitmennya," ucap Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya