Politikus PAN Eddy Soeparno Dipuji Warganet Usai Tegur Bos Smelter China yang Tak Bisa Bahasa Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno banjir pujian dari warganet usai tegur bos perusahaan smelter nikel asal China dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), pada Kamis 8 Juni 2023 lalu.

Teguran itu diberikannya lantaran para direktur perusahaan tersebut berbicara menggunakan Bahasa Inggris dan Mandarin.

Melalui kolom komentar unggahan akun Instagram @unikinfo_id dikutip Sabtu (10/6/2023), banyak warganet yang memuji sikap Eddy. Tak sedikit yang mengatakan teguran Eddy ke para pimpinan perusahaan smelter nikel adalah baik, karena sebagai bentuk identitas bangsa.

"Setuju banget sih dengan sikap Pak Eddy yg 1 ini! Kita kalo di Indonesia, harus menggunakan bahasa Indonesia, tanpa terkecuali WNA. Harus mengajari mereka mengenal bahasa indonesia apalagi mereka berbisnis dan menetap di Indonesia," komentar salah seorang warganet menyikapi sikap politikus PAN itu.

"Nicee, cukup senang liat anggota dewan ini ,kalo bisa untuk WNA yang mau kerja ,buka bisnis ,study, penelitian mereka harus bisa bahasa Indonesia dong, kita aja klo ke luar negeri aja harus bisa bahasa negara mereka entah dari China, Inggris, Rusia, Amerika, Arab," ungkap warganet.

Menurut Eddy, sidang parlemen harus dilakukan dengan Bahasa Indonesia sesuai dengan UU yang berlaku. Jika tidak menguasai Bahasa Indonesia, hal itu bisa disiasati dengan membawa seorang penerjemah saat rapat.

Kemudian, dalam RDP itu, total keseluruhan berjumlah 20 direktur utama perusahaan smelter nikel yang beroperasi di Indonesia.

Eddy selaku pemimpin rapat lantas menekankan kembali bahwa sidang parlemen harus menggunakan Bahasa Indonesia.

"Jadi Anda harus diwakili oleh seseorang yang dapat berbicara dalam bahasa Indonesia," kata Eddy, dikutip dari YouTube Komisi VII DPR, Sabtu (10/6/2022).

Sekedar informasi, Eddy Soeparno adalah anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN). Pada 2015 hingga 2020 lalu, dia dipercaya untuk menjabat sebagai Sekjen PAN. 

Saat ini di DPR, Eddy menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII sejak 2019 hingga 2024. 

Dia lahir pada 6 Mei 1965. Dia mengenyam pendidikan dasar di Thailand dan SMA di Belanda. 

Eddy kemudian melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) hingga memperoleh gelar master.