Bagaimana Penanganan saat Seseorang Digigit Anjing?

Peningkatan kasus kematian akibat rabies beberapa pekan terakhir menjadi sorotan masyarakat. Kasus tersebut diduga terinfeksi rabies diduga karena terkena gigitan anjing.

oleh Ika Defianti diperbarui 09 Jul 2023, 13:15 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2023, 13:15 WIB
FOTO: Suntik Rabies Gratis untuk Hewan Peliharaan di Jakarta
Dokter hewan dari Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan menyuntikkan vaksin antirabies kepada seekor anjing di Perumahan Bumi Karang Tengah, Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2021). Kegiatan ini menargetkan Provinsi DKI Jakarta bebas rabies. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan kasus kematian akibat rabies beberapa pekan terakhir menjadi sorotan masyarakat. Kasus tersebut diduga terinfeksi rabies diduga karena terkena gigitan anjing.

Dokter hewan Denny Widya Lukman mengimbau masyarakat dapat melakukan sejumlah antisipasi. Salah satunya paham dan mengetahui cara melaksanakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) pada saat digigit anjing. Termasuk yang terindikasi rabies maupun tidak.

"Titik kritisnya adalah setelah ada gigitan harus dicuci dengan sabun, dengan air mengalir selama tiga menit," kata Denny kepada Liputan6.com.

Lalu, masyarakat harus segera melaporkan peristiwa tersebut kepada pusat pelayanan kesehatan. Menurut Denny, Puskesmas sudah paham apa yang akan dilakukan jika ada orang yang terkena gigitan anjing.

Sebab penanganan rabies menjadi program nasional dari Kementerian Kesehatan. Mengingat rabies hanya bisa dikendalikan oleh vaksin.

"Kecuali kita yakin anjing kita tidak bermain di luar. Dipastikan oleh dokter hewan kalau tidak terpapar rabies," ucapnya.

Karena hal itu, Denny meminta agar semua pihak dapat bekerjasama untuk penanganan rabies di Indonesia. Khususnya untuk masyarakat yang tinggal di lingkungan banyak anjing berkeliaran.

Salah satunya dengan lebih peduli terhadap anjing. Terutama memberikan edukasi kepada anak-anak. "Agar tidak mengganggu anjing yg tidak kita kenal, sehingga terbebas dari risiko tergigit anjing," ujar dia.

Anjing Rabies Tipe Diam Berbahaya

Vaksin Rabies Untuk Hewan Peliharaan di Kelurahan Bukit Duri
Petugas menyuntikkan vaksin rabies pada seekor anjing peliharaan warga di kelurahan Bukit Duri, Jakarta, Selasa (24/8/2021). Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) memberikan vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan warga untuk mengantisipasi penyakit rabies. (merdeka.com/Imam Buhori)

Anjing merupakan hewan yang masuk kategori penular utama rabies kepada manusia. Oleh sebab itu, ciri-ciri anjing yang terkena rabies merupakan hal yang penting diketahui agar dapat melindungi diri.

Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya Dit. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Johanes Eko Kristiyadi, mengungkap beberapa ciri anjing yang telah terkena rabies. 

Eko menjelaskan, anjing rabies tak hanya ditunjukkan dengan keganasan. Sebaliknya, ada anjing rabies tipe diam atau tidak ganas.

“Yang pertama, ada anjing rabies tipe diam. Dia akan diam saja di tempat-tempat yang sunyi, gelap, tidak menimbulkan gejala-gejala ganas,” tuturnya dalam podcast YouTube Kemenkes RI, yang diunggah pada Sabtu, (24/6/2023).

Meski tidak mencirikan keganasan, anjing rabies tipe diam justru berbahaya karena dapat tiba-tiba menggigit orang yang dilihatnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya