Ramai-ramai Selebgram dan Aktor Ngaku Jadi Korban atas Munculnya Kasus Film Porno Jaksel

Liputan6.com, Jakarta - Selebgram dan aktor ramai-ramai mengaku sebagai korban atas munculnya film-fim bermuatan pornografi. Di antaranya adalah Bima Prawira, Ujang Ronda, Anisa Tasya Amelia atau Meli 3gp dan Virly Virginia.

Dia termasuk dari 12 orang yang hadir memenuhi panggilan polisi sebagai saksi di Polda Metro Jaya, Selasa (19/9/2023).

Bima misalnya. Dia mengaku termakan iming-iming yang disampaikan oleh I selaku sutradara merangkap produser rumah produksi kelasbintang.com.

"Di sini saya merasa jadi korban atas penipuan dari produser itu yang menjadikan legal ternyata ilegal justru saya sebagai pemain di sini syok, kaget. Itu saja terimakasih," ujar Bima.

Begitu pun Supriatna Sujani atau yang dikenal sebagai Ujang Ronda, salah satu pemain film Keramat Tunggak. Dia merasa dijebak oleh sang produser. Dia pikir awalnya, itu adalah film religi.

"Nah maen itu 2022 dan gak tahu kalau itu film gituan, nah udah waktu itu ada berita, ada nama gue di situ. Kacau gua bilang," ujar dia.

Sementara itu, Meli 3gp mengaku dicecar 38 butir pertanyaan seputar keterlibatannya dalam pembuatan film vulgar yang kini dipersoalkan. Meli 3gp mengaku hanya bermain satu judul film. Dia pun menceritakan proses syuting di studio kawasan Srengseng, Jakarta Selatan.

"Dari jam 11 siang sampai jam 3 pagi disuruh main di situ dan dipaksa mainin adegan yang dia suruh buka baju. Itupun script. Aku cuman disuruh ikutin apa yang dia bilang," ucap dia.

Meli 3gp mengaku mendapat bayaran Rp 1 juta. Padahal, janjinya Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.

"Nyatanya Rp 1 juta," ucap dia.

Meli 3gp mengaku tak tahu-menahu film yang diproduksi diunggah di situs. Awalnya, dia bilang film akan ditayangkan di media sosial youtube.

"Tadinya cuma dibilang mau bikin konten YouTube aja. Kebetulan aku nggak ada adegan ciuman sama bersetubuh, cuman teknik kamera," ucap Meli 3gp.

Sama halnya dengan pemeran lain. Virly Virginia juga merasa dijebak oleh I terkait beredarnya film bermuatan porno.

"Di sini saya juga sebenarnya tidak tahu kalau itu bakal ada web dewasa," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Virli Virginia juga membantah upah yang diterima dari pembuatan film tersebut. Dia mengaku hanya dibayar Rp 1 juta dan Rp 2 juta. Itu pun tak sesuai harapan.

"Bayarannya tidak semahal itu. Dari Rp 1 juta sampai Rp 2 juta," tandas dia.