6 Fakta Terbaru Kasus Siswi SDN 06 Pesanggrahan Diduga Melompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah

Saat ini jajaran Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa empat orang saksi untuk mengungkap motif siswi SDN 06 Pesanggrahan berinsial SR yang diduga melompat dari lantai 4.

oleh Rifqy Alief Abiyya diperbarui 30 Sep 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2023, 20:15 WIB
Ilustrasi murid, siswa, pelajar, SD
Ilustrasi murid, siswa, pelajar, SD. (Photo by Syahrul Alamsyah Wahid on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi hingga kini belum bisa mengungkap motif siswa SD berinsial SR yang diduga melompat dari gedung lantai 4 SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Selasa 26 September 2023 kemarin. 

Dugaan tersebut muncul setelah penyidik Polsek Pesanggrahan dan Polres Jakarta Selatan melakukan pemeriksaan terhadap lokasi dan rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara.

"Kami tegaskan dugaan awal melompat karena ditemukan adanya barang bukti berupa meja. Awalnya saya pikir meja yang dijadikan yang bersangkutan untuk pijakan melompat ke bawah," jelas  Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro kepada awak media, Rabu, 27 September 2023. 

Sebelum siswi SD berinisial SR tersebut terjatuh, murid kelas 6 tersebut diketahui sedang bermain dengan teman-teman sekelasnya di pilar lantai 4 gedung sekolah. Peristiwa itu terjadi pada pukul 08.00 WIB.

"Lagi main main di pilar tejatuh. Iya bukan bunuh diri. Kan ada yang lihat juga posisi dia di situ dari gurunya," ujar Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro, Selasa, 26 September. 

Diketahui, saat ini jajaran Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa empat orang saksi. Hasilnya, kesaksian mereka belum bisa menjawab motif korban yang sebenarnya melakukan tindakan tersebut.

"Kami belum bisa menyimpulkan nanti setelah kami mendalami akan tahu motif yang bersangkutan kenapa melompat," kata Bintoro kepada wartawan, Rabu, 27 September 2023. 

Menyikapi tewasnya siswi SDN 06 Pesanggrahan usai terjatuh dari lantai 4 sekolahnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini.

"Meminta kasus ini didalami dan dikembangkan untuk mendapatkan kepastian sebab dan kebutuhan penanganan lebih lanjut," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar dilansir dari Antara, Kamis, 28 September 2023. 

Berikut sederet fakta terbaru kasus siswi SDN 06 Pesanggrahan Jakarta Selatan yang diduga melompat dari Lantai 4 dihimpun dari Liputan6.com:

 

1. Telah Diperiksa 4 Orang Saksi

Presiden Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Sejumlah siswa berbaris mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Halaman Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Minggu (1/10). Sejumlah pelajar mulai dari SD hingga SMA terpilih turut memeriahkan upacara ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengungkapkan telah memeriksa empat orang saksi yaitu dua orang guru dan dua orang murid.

Dari pemeriksaan yang telah dilakukan belum bisa dianggap dapat menjawab motif korban melakukan hal tersebut.

Ia mengungkapkan, proses penyidikan masih berjalan termasuk agenda pemeriksaan saksi.

"(Motif) karena yang jelas kan butuh tahapan-tahapan proses pemeriksaan. Kalau sudah terang baru kita sampaikan. Besok baru kami mulai pemeriksaan lainnya," ujar dia.

 

2. Kronologi Jatuhnya Siswi SDN 06 Pesanggrahan dari Lantai 4

Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)
Ilustrasi jatuhnya siswi kelas 6 SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Pusat dari lantai 4 gedung sekolahnya. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

 

Kapolsek Pesanggrahan Komisaris Polisi (Kompol) Tedjo Asmoro mengungkapkan kronologi siswa Sekolah Dasar (SD) berinisial SR terjatuh dari lantai 4 gedung sekolahnya, di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kompol Tedjo mengatakan peristiwa itu terjadi setelah korban bersama dengan siswa lainnya mengikuti upacara bendera.

"Itu habis dari lapangan upacara mau naik ke tangga itu dorong-dorongan sama temannya mau naik. Teman cowoknya ini didorong sama temannya lagi, kena si korban, terus spontan gitu aja," kata Tedjo saat dihubungi, Kamis (28/9/2023).

Kemudian, saat itu siswi SD tersebut dengan spontan menampar temannya tersebut dan berselisih paham. Lalu, kejadian itu pun sempat dilerai oleh guru.

Selanjutnya, kata Tedjo, mereka pun langsung menuju dan masuk ke dalam kelas. Tak lama kemudian, ternyata korban izin untuk pergi ke toilet.

"Iya, izin ke toilet. Kalau itu kan enggak ada yang melihat (dia ambil bangku dan lompat), nanti kan dari CCTV baru bisa dilihat semua. Tapi di situ ada meja kecil lah bukan bangku," ujar Tedjo.

 

3. Tidak Ada Perundungan yang Dilakukan Terhadap Siswi SD Tersebut

Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Lebih lanjut Tedjo juga mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap guru korban dan beberapa saksi perihal peristiwa tersebut. Namun, ia memastikan untuk kasus ini tidak ada perundungan atau bullying seperti yang ramai dikabarkan.

"Maksudnya kan masih ditanya-tanya gurunya, kalau sementara sih enggak ada pembullyan. (Belum pernah ada bullying) Iya enggak ada," kata Tedjo.

4. Sebelum Melompat, Korban Sempat Berselisih dengan Temannya

Sebelumnya, polisi berhasil menemukan fakta baru terkait insiden bocah Sekolah Dasar (SD) berinisial SR yang tewas setelah terjatuh dari dari lantai 4 gedung sekolahnya, di Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP, Bintoro menyebut kalau siswi SD itu terjatuh karena melompat dari lantai empat, bukan karena terpeleset.

"Yang bersangkutan, korban atas nama SR ini loncat dari ketinggian di mana ketinggian ini lantai 4 dari sekolah dasar ini," kata Bintoro saat dikonfirmasi, Rabu (27/9/2023).

"Jadi kami mendapatkan di TKP (tempat kejadian perkara) ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat. Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut," ujar dia.

Namun demikian, Bintoro mengatakan terkait motif SR yang lompat dari lantai empat masih belum diketahui. Sehingga pihaknya saat ini masih fokus untuk menguak latar belakang insiden tersebut.

5. Buntut Kasus Siswi SD di Pesanggrahan, KPAI Minta Tinggi Gedung Sekolah Dievaluasi

Bebas Polusi dan Ramah Lingkungan Jadi Konsep Gedung Sekolah di Jakarta
Suasana bangunan SDN Ragunan 08 yang termasuk sekolah berkonsep net zero carbon di Jakarta, Kamis (29/9/2022). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kasus siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel) berinisial SR yang meninggal dunia usai lompat dari lantai 4 gedung sekolahnya turut menyita perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

KPAI meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengevaluasi tinggi gedung sekolah yang ada di Ibu Kota. Menurut dia, struktur dan ketinggian bangunan sekolah harus diperhatikan.

Pernyataan ini disampaikan Komisioner KPAI, Aris Adi Laksono setelah meninjau langsung SDN 06 Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Rabu (27/9/2023). 

"Soal ketinggian gedung ini perlu perhatian, harus riset ketinggian gedung sekolah yang aman dan nyaman untuk anak di sekolah. Supaya tidak terjadi kejadian serupa. Saya kira patut menjadi perhatian," kata Aris kepada wartawan.

Aris mengatakan, Dinas Pendidikan Jakarta mempunyai komitmen mewujudkan satuan pendidikan ramah anak. Salah satu indikator di dalam pendidikan ramah anak adalah tersedianya sarana prasarana, fasilitas gedung aman dan nyaman supaya para siswa bisa belajar secara maksimal.

Aris mengaku melihat langsung kondisi bangunan sekolah SDN 06 Pesanggrahan Jaksel. Dia kemudian memberikan komentar.

"Kalau fasilitas di ruang kelas kayak meja dan seterusnya memenuhi standar keamanan anak ya," ujar dia.

6. SDN 06 Pesanggrahan Kembali Belajar Jumat 29 September

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sudah kembali melakukan kegiatan belajar mengajar pada Jumat (29/9/2023) usai peristiwa tewasnya siswi kelas VI yang lompat dari lantai 4.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Purwosusilo mengungkapkan, polisi telah selesai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sehingga siswa sudah bisa belajar kembali di sekolah.

"Kemarin Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kan polisi sedang penyelidikan, jangan sampai ada begitu luring mengganggu proses olah TKP, maka PJJ. Hari ini kan libur. Besok masuk seperti biasa," kata Purwosusilo ketika dihubungi, Kamis (28/9/2023).

Meski demikian, Purwo mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan agar tidak terjadi trauma pada siswa dan guru.

"Ya (memberikan dampingan) Jumat. Sudindik, Sudin DPAPP, KPAI juga sudah komunikasi sama kami," ujar Purwosusilo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya