Liputan6.com, Depok - Kebakaran melanda tiga ruko sentra UMKM penjual pakaian di wilayah Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok pun langsung terjun ke lokasi untuk memadamkan api.
Komandan Regu B UPT DPKP Cipayung, Sahlani mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 13.30 WIB, di ruko sentra UMKM Cipayung, Depok.
Baca Juga
“Iya tiga ruko di sentra UMKM Cipayung yang terbakar,” ujar Sahlani kepada Liputan6.com, Rabu (4/10/2023).
Advertisement
Sahlani menjelaskan, awalnya api berasal dari salah satu ruko penjual pakaian. Namun dikarenakan membakar pakaian dan barang yang mudah terbakar, membuat api cepat merambat ke ruko yang berada di sebelahnya.
“Iya api menyambar ke ruko sebelah yang menjual pakaian juga,” jelas Sahlani.
Mengingat lokasi tersebut berada di sentra UMKM dan banyak menjual pakaian, petugas DPKP Cipayung bersama dengan DPKP lainnya berusaha memadamkan api. Sebanyak empat unit mobil dan 16 anggota DPKP dikerahkan untuk memadamkan api.
“Kami langsung mengisolir api untuk tidak merambat ke ruko lainnya,” ucap Sahlani.
Pemadaman api yang membakar tiga ruko mendapatkan bantuan dari sejumlah warga yang berusaha memadamkan api menggunakan air. Sekitar satu jam api yang membakar ruko berhasil dipadamkan petugas.
“Kita berjuang memadamkan api selama satu jam. Alhamdulillah api berhasil dipadamkan,” terang Sahlani.
Diduga Akibat Korsleting Listrik
Sahlani mengungkapkan, pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan akibat kebakaran. Namun para pedagang maupun pemilik ruko mengalami kerugian materil dikarenakan banyak pakaian maupun barang dagangan yang hangus terbakar.
“Untuk kerugiannya banyak juga, mungkin sekitar ratusan juta, karena barang dagangan hangus terbakar,” ungkap Sahlani.
Kebakaran yang melanda tiga ruko tersebut diduga akibat korsleting listrik. Diduga korsleting listrik menyebabkan percikan api sehingga menimbulkan resiko kebakaran.
“Dugaan sementara korsleting listrik, untuk penyebab pastinya pihak kepolisian yang melakukan penyelidikan,” pungkas Sahlani.
Advertisement