4 Fakta Mertua Bunuh Menantu yang Tengah Hamil 7 Bulan di Kabupaten Pasuruan

Pembunuhan menantu ini pertama kali diketahui oleh suami korban, M Sueb Wibisono yang baru pulang bekerja.

oleh Rifqy Alief Abiyya diperbarui 03 Nov 2023, 06:05 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2023, 06:05 WIB
Khoiri alias Satir (52) warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo Pasuruan diamankan polisi usai bunuh menantunya sendiri. (Istimewa)
Khoiri alias Satir (52) warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo Pasuruan diamankan polisi usai bunuh menantunya sendiri. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pembunuhan yang dilakukan seorang ayah mertua di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menyita banyak perhatian publik Tanah Air. Bagaimana tidak, Khoiri alias Satir (52) tega membunuh menantunya yang tengah hamil 7 bulan.

Pelaku yang kini telah diamankan, kepada polisi mengaku melakukan perbuatan keji tersebut lantaran tidak dikasih makan oleh sang menantu. 

"Saya tanya, 'Nggak ada makanan?'. Dia jawab, 'Nggak ada'. Saya marah, terus saya ambil pisau dan saya tikam dia," ungkap Kapolsek Purwodadi Kabupaten Pasuruan AKP Pujianto saat menirukan keterangan yang disampaikan tersangka, Rabu 1 Oktober 2023. 

Pengakuan Khoiri belakangan dibantah oleh sang anak. Menurut Sueb, tidak masuk akal jika ayahnya membunuh istrinya karena lapar. Dia mengungkapkan ada perubahan sikap pada diri sang ayah sejak dua hari belakangan ini. Sosoknya jadi tempramental. 

"Terduga pelaku ini tiap malam suka marah-marah," imbuh Pujiyanto usai mendengar keterangan dari sang anak. 

Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan, pembunuhan ini pertama kali diketahui oleh suami korban, M Sueb Wibisono. Saat baru pulang bekerja, dia menaruh curiga lantaran pintu rumahnya terkunci.

Kecurigaannya semakin bertambah saat melihat sang ayah duduk di ruang tengah. Saat dirinya berhasil masuk ke dalam rumah, Sueb melihat ayahnya malah kabur. Dia pun langsung bergegas masuk ke dalam kamar dan mendapati istrinya telah bersimbah darah. 

 

Berikut sederet fakta kasus pembunuhan menantu yang tengah hamil tujuh bulan oleh mertua di Pasuruan dihimpun dari Liputan6.com:

 

1. Pelaku Membunuh Sang Menantu dengan Pisau Dapur

Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz saat memberikan keterangan terkait pembunuhan mertua terhadap menantu. (Istimewa)
Wakapolres Pasuruan Kompol Hari Aziz saat memberikan keterangan terkait pembunuhan mertua terhadap menantu. (Istimewa)

Khoiri alias Satir (52) warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kabupaten Pasuruan, tega membunuh menantunya, Fitria Almuniroh (23) yang sedang hamil tujuh bulan.

Pelaku menggorok leher menantunya dengan menggunakan pisau dapur di kamar tidurnya sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa 31 Oktober kemarin.

"Saya diberitahu teman dan setelah saya lihat sendiri ternyata benar ada peristiwa pembunuhan di sini," ujar salah satu saksi mata, Rois yang juga merupakan warga setempat, Rabu (1/11/2023).

2. Korban Pertama Kali Ditemukan Suami

Ilustrasi pembunuhan.
Ilustrasi pembunuhan di Pasuruan yang dilakukan mertua terhadap sang menantu yang tengah hamil 7 bulan. (Liputan6.com)

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Achmad Doni Meidianto mengatakan, peristiwa pembunuhan ini pertama kali diketahui oleh suami korban yaitu M Sueb Wibisono. Saat itu, suami korban baru pulang bekerja. Dia curiga karena pintu rumah tengah terkunci.

Sueb mengintip dari jendela, ia melihat pelaku atau ayahnya tengah duduk di kursi di dalam rumah. Dia pun semakin curiga.

Sueb kemudian berusaha membuka pintu dan berhasil masuk ke dalam rumah. Mendapati hal itu, pelaku kemudian kabur keluar dari rumah.

"Saat masuk ke dalam kamar, yang bersangkutan melihat istrinya sudah tergeletak bersimbah darah. Dia kemudian berteriak hingga membuat para tetangga datang ke rumahnya," ucap Doni.

Doni menyebut, warga saat itu sempat berusaha membawa korban ke Puskesmas Purwodadi, namun korban lebih dahulu meninggal dunia.

3. Pelaku Sempat Bersembunyi di Rumah Tetangga hingga Akhirnya Ditangkap

Ilustrasi garis polisi pembunuhan (Merdeka.com/ Ronald)
Ilustrasi - Rumah korban pembunuhan dipasang garis polisi (Merdeka.com / Ronald)

"Sementara itu, pelaku kabur dari rumah dan bersembunyi di dalam kamar tetangganya yang bernama Rahmad Subari. Warga tidak berani menangkap pelaku karena takut diserang," ujarnya.

Petugas Polsek Purwodadi dan Koramil Purwodadi yang datang langsung mendobrak kamar tersebut dan menangkap palaku. Selanjutnya, pelaku dibawa menuju Mapolsek.

"Untuk motif pembunuhan ini masih dalam lidik. Barang bukti yang kami amankan yaitu satu pisau dan bantal yang bersimbah darah," ucap Doni.

4. Motif Diduga Lantaran Tak Diberi Makan

Kapolsek Purwodadi Kabupaten Pasuruan AKP Pujiyanto mengungkapkan, Khoiri alias Satir (52) mengaku membunuh menantunya, Fitria Almuniroh Hafidloh Diniyah (23) karena alasan lapar.

Saat peristiwa nahas itu, lanjut Pujiyanto, pelaku mengaku sedang merasa lapar dan ingin makan. Namun, korban tidak memberikannya makanan.

Pujiyanto mengatakan, menurut keterangan Sueb, suami korban, tidak masuk akal jika ayahnya kelaparan. Tersangka juga mengalami perubahan sikap menjadi tempramental sejak dua hari terakhir ini.

"Keterangan Sueb, istrinya itu gati (peduli) kepada terduga pelaku. Selalu dibuatkan makanan, nggak pernah sampai kelaparan," ucapnya.

Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya