Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan CEO Vale Base Metal Deshnee Naido di Hotel Four Season, San Francisco, Amerika Serikat, pada Jumat, 17 November 2023. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia menyambut baik peningkatan saham MIND ID pada PT Vale Indonesia Tbk sebesar 14 persen.
“Divestasi ini akan menjadikan MIND ID sebagai pemegang saham terbesar Vale, sehingga MIND ID dan Vale Canada bisa melakukan kontrol bersama atas Vale,” kata Jokowi dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (18/11/2023).
Baca Juga
Jokowi mengapresiasi dukungan Vale terhadap upaya hilirisasi yang lebih maju di Indonesia. Presiden menyebutkan di antaranya adalah termasuk melalui kerja sama dengan Ford dan Zhejiang Huayou untuk pembangunan smelter dan refinery bahan baterai kendaraan listrik di Blok Pomalaa, Sulawesi Tenggara.
Advertisement
“Indonesia juga menghargai komitmen Vale untuk bermitra dengan Indonesia dan keberpihakan Vale dalam mendorong agar Indonesia dapat ikut menikmati insentif IRA dari Amerika Serikat,” lanjutnya.
Jokowi juga berharap agar dukungan Vale terhadap upaya transisi energi bersih di Indonesia yang menjujung aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG) bisa semakin kuat.
“Terima kasih atas komitmen penerapan prinsip ESG Vale termasuk melestarikan keanekaragaman hayati melalui pengembangan Taman Kehati, Sulawesi Selatan yang sudah saya resmikan akhir Maret lalu,” kata Jokowi menandaskan.
Dalam pertemuan tersebut Jokowi juga turut menyaksikan penandatanganan perjanjian induk antara MIND ID dengan Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd mengenai divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Jokowi Kembali ke Tanah Air
Setelah melaksanakan rangkaian kunjungan kerja selama satu minggu ke Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS), Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali ke Indonesia pada Sabtu, 18 November 2023 waktu setempat.
Dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden, setelah Jokowi mengikuti rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di San Francisco, Amerika Serikat, melalui Bandar Udara Internasional San Fransisco, Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) yang membawa Presiden dan rombongan lepas landas sekitar pukul 15.00 waktu setempat (WS) atau Sabtu, 18 November 2023, pukul 06.00 WIB.
Tampak melepas keberangkatan Jokowi di bandara yaitu Pelaksana Tugas Kepala Protokol Negara Amerika Serikat Ethan Rosewnzweig, Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Washington DC Sade Bimantara, serta Atase Pertahanan RI Washington DC Marsma TNI Tjahya Elang Migdiawan serta Konsul Jenderal RI San Francisco Prasetyo Hadi.
Nantinya, Jokowi dan rombongan diperkirakan akan tiba di Tanah Air pada Minggu dini hari, 19 November 2023.
Advertisement
Jokowi Hadiri APEC CEO Summit
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan APEC CEO Summit yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat.
Jokowi mengungkapkan, ia memanfaatkan untuk menyamPaikan betapa Indonesia adalah pilihan yang tepat dan menjanjikan bagi para pengusaha untuk berinvestasi.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh dengan baik dan Indonesia memiliki begitu banyak potensi besar, dari kekayaan sumber daya alam, tenaga kerja produktif, pasar yang besar, stabilitas ekonomi dan politik yang terjaga, hingga komitmen yang kuat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kompetitif," tulis Jokowi dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, dikutip Jumat (17/11/2023).
Jokowi lebih lanjut mengatakan, ada sejumlah sektor prioritas Indonesia yang dapat menjadi peluang investasi, salah satunya adalah sektor hilirisasi industri.
"Dan sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar, Indonesia tengah berproses dalam membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi," bebernya.
Prioritas Pembangunan IKN
Sektor prioritas lain adalah dalam hal transisi energi di mana Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 3.600 gigawatt.
"Indonesia juga sedang membangun Green Industrial Park seluas 30 ribu hektare. Untuk pengembangannya dibutuhkan investasi, pengetahuan, teknologi terkini untuk menghasilkan nilai tambah sekaligus menyejahterakan masyarakat secara berkelanjutan," lanjut Jokowi.
Presiden pun menyoroti prioritas Indonesia ke depan yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menjadi peluang investasi baru.
"Prioritas Indonesia selanjutnya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berkonsep kota pintar berbasis hutan dan alam. Pembangunan IN tersebut memiliki potensi investasi yang terbuka dalam sejumlah sektor," pungkasnya.
Advertisement