Terkait Bendungan Marangkayu, Pj Gubernur Kaltim: Kami Harap Dapat Segera Berfungsi karena Sangat Penting Bagi Masyarakat

Akmal mengatakan keberadaan Bendungan Marangkayu yang terletak di Desa Sebuntal itu nantinya memiliki sejumlah manfaat yaitu sebagai irigasi lahan pertanian guna mendukung ketahanan pangan Kaltim, pengendali banjir serta sumber air baku serta sumber air bagi masyarakat di Marangkayu dan sekitarnya maupun Bontang.

oleh stella maris diperbarui 07 Des 2023, 22:31 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 21:15 WIB
Pemprov Kaltim
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik melakukan peninjauan Bendungan Marangkayu, pada Kamis (7/12)/Istimewa.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, pihaknya berharap agar Bendungan Marangkayu di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dapat segera beroperasi pada April 2024. Menurutnya pengerjaan bendungan harus tepat waktu agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat sekitar. 

"Kami berharap Bendungan Marangkayu ini dapat segera berfungsi karena sangat penting bagi masyarakat di wilayah Marangkayu, Kutai Kartanegara maupun Bontang," ujar Akmal Malik  usai melakukan peninjauan Bendungan Marangkayu, pada Kamis (7/12).

Akmal mengatakan keberadaan Bendungan Marangkayu yang terletak di Desa Sebuntal itu nantinya memiliki sejumlah manfaat yaitu sebagai irigasi lahan pertanian guna mendukung ketahanan pangan Kaltim, pengendali banjir serta sumber air baku serta sumber air bagi masyarakat di Marangkayu dan sekitarnya maupun Bontang.

"Bahkan nantinya, waduk ini bisa dikembangkan sebagai  objek wisata," kata Akmal.

Pj Gubernur Akmal mengatakan Bendungan Marangkayu ditargetkan dapat difungsikan pada April 2024 dengan mulai melakukan penggenangan lahan. Untuk itu, dia meminta semua pihak,  termasuk  masyarakat untuk mendukung dan mengawal agar bendungan yang menjadi salah satu proyek strategis nasional di Kaltim ini, dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Mari bersama-sama kita dukung pembangunan bendungan ini. Memang tidak ada kondisi ideal di lapangan," imbuhnya.

Semua pihak, tambahnya, harus dapat memahami keterbatasan itu. Bagi mereka yang punya lahan hendaknya dapat mengerti keterbatasan yang ada, sehingga bendungan dapat segera berfungsi.

"Kami akan komunikasikan dengan BPN sehingga permasalahan yang ada dapat diselesaikan," ujar Akmal.

Menurutnya, ketersediaan sumber air untuk lahan pertanian memang menjadi permasalahan, tidak hanya di Marangkayu tetapi juga di daerah lain seperti Paser dan Penajam Paser Utara.

"Akibatnya banyak lahan produktif di Kaltim tidak bisa dimanfaatkan, bahkan terancam menjadi lahan sawit semua," kata Akmal.

Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Akmal juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak termasuk tokoh-tokoh masyarakat Marangkayu dan sekitarnya yang hadir dalam peninjauan itu.

"Terima kasih bapak ibu semua atas dukungannya. Semoga bendungan ini dapat segera kita rasakan manfaatnya," ujarnya.

Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda mengatakan pihaknya pada tahun anggaran 2024 telah mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan seluas 28 hektare. Nantinya, lahan tersebut dimanfaatkan sebagai saluran irigasi. 

 

 

(*)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya