Liputan6.com, Jakarta - Unjuk rasa di Gedung Rektorat Universitas Pancasila diwarnai kericuhan antara pengunjuk rasa dengan sekuriti yang mengawal aksi demonstrasi.
Massa dari kalangan mahasiswa menggelar aksi mengecam tindakan rektor ETH yang diduga melakukan pelecehan seksual.
Pantauan di lapangan, ratusan mahasiswa dari pelbagai fakultas menyuarakan tuntutannya terhadap aksi dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum rektor ETH terhadap bawahannya.
Advertisement
Namun suasana yang awalnya kondusif berubah panas. Hal itu terjadi saat mereka meminta perwakilan dari rektorat untuk datang menemui massa aksi.
Saat itu, seorang karyawan dari Universitas datang memberikan penjelasan kepada koordinator aksi.
Mendengar jawaban itu, massa pun merasa tak puas. Kemudian, salah seorang mahasiswa mengintruksikan kepada massa aksi untuk maju mendekat ke dekat pintu masuk rektorat.
Sekuriti lantas berdiri membuat barikade. Entah apa pemicunya, massa langung mendekat. Aksi saling dorong tak terhindarkan.
Â
Massa Bakar Ban
Keributan itu pun memancing massa yang lain, mereka lalu mendorong dan memukul beberapa sekurti maupun karyawan yang mengadang mahasiswa yang berniat merangsek masuk ke ruang rektorat.
Tak sampai di situ, beberapa mahasiwa terlihat melemparkan batu, tanah, sampah, botol air mineral ke arah sekurti dan pintu masuk rektorat.
Saat kondisi ricuh, koordinator aksi berusaha memadamkan situasi. Dia melarang mahasiswa untuk bertindak anarkis. Usaha itu pun membuatkan hasil.
Saat ini, demontrasi mahasiswa pun masih berlangsung. Suasana masih memanas, bahkan kini massa membakar-bakar ban bekas.
Advertisement